Sektor perbankan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) semakin menyadari urgensi penanganan risiko terkait iklim melalui integrasi faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Dengan kawasan yang menghadapi tantangan lingkungan yang unik seperti meningkatnya suhu, kelangkaan air, dan penggurunan, bank-bank Arab secara strategis meningkatkan strategi keberlanjutan mereka untuk mengurangi risiko reputasi, operasional, dan jangka panjang. 

Integrasi ESG telah menjadi keharusan strategis bagi bank-bank Arab, didorong oleh kebutuhan untuk mengelola risiko iklim dan memastikan keberlanjutan jangka panjang. Integrasi ini melibatkan penggabungan pertimbangan ESG ke dalam proses pengambilan keputusan, penilaian risiko, dan strategi investasi. Dengan demikian, bank-bank lebih siap untuk mengatasi tantangan lingkungan di kawasan tersebut, sekaligus mendorong ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan. 

Inisiatif utama yang diadopsi oleh bank-bank Arab meliputi pembiayaan berkelanjutan, pelaporan dan pengungkapan ESG, penilaian risiko iklim, dan pengembangan kapasitas. Misalnya, lembaga seperti Bank Nasional Abu Dhabi dan Bank Nasional Qatar memperluas portofolio mereka untuk mencakup opsi pembiayaan hijau, sekaligus mengadopsi standar pelaporan internasional seperti Inisiatif Pelaporan Global (GRI) dan Gugus Tugas Pengungkapan Keuangan Terkait Iklim (TCFD). 

Seiring dengan terus terintegrasinya faktor ESG dalam operasional bank-bank Arab, mereka memposisikan diri sebagai pemimpin dalam manajemen risiko iklim dan strategi keberlanjutan. Pendekatan proaktif ini tidak hanya membantu mengurangi risiko, tetapi juga sejalan dengan pergeseran global menuju praktik perbankan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. 

Sumber: 

https://internationalbanker.com/finance/climate-risk-and-esg-integration-in-arab-banks/ 

https://arab-exchanges.org/upload/8238websiteESG%20Integration%20in%20the%20Arab%20World%20-%20EN.pdf 

https://arab-exchanges.org/upload/4749websiteESG%20Report%202021%20English.pdf