Perusahaan minyak milik negara Argentina, YPF [YPF:US], telah setuju untuk membayar hampir USD300 juta kepada para kreditur anak perusahaannya yang sekarang bangkrut, Maxus Energy Corporation [MXS:US], atas sebuah kasus bersejarah di Amerika Serikat, seperti dilaporkan oleh Reuters pada 7 April. Kasus ini berkaitan dengan pencemaran Sungai Passaic di New Jersey, di mana Maxus dituntut pada tahun 2005. Pada tahun 2018, perwalian likuidasi yang dibentuk untuk menyelesaikan utang Maxus menggugat YPF dan Repsol, yang merupakan pemilik mayoritas YPF antara tahun 1999 dan 2012, dengan nilai USD14 miliar. Perjanjian konsiliasi yang baru melibatkan YPF dan Repsol [REP:SN] masing-masing membayar USD287,5 juta kepada Maxus Liquidation Trust, tanpa mengakui tanggung jawab apa pun.

Kontaminasi Sungai Passaic oleh Maxus Energy Corporation telah menjadi masalah lingkungan yang sudah berlangsung lama, dan kasus ini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Sungai tersebut terkontaminasi dengan berbagai zat berbahaya, termasuk dioksin, PCB, dan merkuri, yang dilepaskan oleh operasi Maxus Energy Corporation. Kontaminasi tersebut berdampak pada satwa liar dan manusia yang menggunakan sungai tersebut untuk tujuan rekreasi, dan upaya pembersihannya memakan banyak biaya dan waktu. Penyelesaian yang dicapai minggu ini antara YPF, Repsol, dan Maxus Liquidation Trust merupakan langkah penting untuk menyelesaikan kasus ini, meskipun tidak sepenuhnya mengkompensasi kerusakan yang disebabkan oleh kontaminasi.

Sumber:

https://www.reuters.com/business/sustainable-business/argentinas-ypf-reaches-300-mln-deal-related-us-environmental-case-2023-04-07/

https://www.business-humanrights.org/en/latest-news/new-jersey-in-partial-pollution-settlement-with-argentinas-ypf-usa/