Badan Energi Terbarukan Australia (ARENA) meluncurkan sebuah peta jalan untuk mengembangkan bioenergi dalam satu dekade ke depan, dengan investasi sebesar AUS33,5 juta (USD24,2 juta) dari pemerintah Australia, seperti yang dilaporkan oleh Power Engineering International pada tanggal 23 November. Berdasarkan peta jalan tersebut, pemerintah akan memandu sektor swasta dan publik untuk menentukan kebijakan dan berinvestasi dalam industri bioenergi. ARENA menyatakan bahwa industri bioenergi dapat memberikan kontribusi sebesar USD7,2 milyar kepada perekonomian Australia per tahun, menciptakan 26.200 lapangan pekerjaan baru, mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 9%, dan mengalihkan 6% sampah ke TPA.

Peta jalan ini dibuat setelah ARENA menginvestasikan lebih dari USD94,7 juta selama delapan tahun terakhir untuk produksi bioenergi dan biogas, bahan bakar nabati, teknologi pemanenan bahan baku yang efisien, dan proyek-proyek yang bertujuan untuk menghasilkan energi dari bahan limbah. Sebagai alternatif dari bahan bakar tradisional, bioenergi dapat mengurangi emisi di industri yang sulit dikurangi, termasuk pembangkit listrik, bahan bakar penerbangan dan kelautan, serta gas terbarukan. Namun demikian, pangsa kapasitas produksi bioenergi masih kecil di Indonesia. Pada tahun 2020, bioenergi hanya menyumbang 5% dari produksi energi terbarukan Australia dengan proporsi konsumsi sebesar 50%. Menurut ARENA, bioenergi memiliki potensi untuk menyediakan hingga 20% dari total konsumsi negara tersebut pada tahun 2050-an, dibandingkan dengan 3% saat ini. Pada pertemuan COP26 baru-baru ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison berkomitmen untuk membawa negaranya mencapai nol emisi pada tahun 2050.

Sumber:

https://www.powerengineeringint.com/renewables/biomass/arena-releases-bioenergy-roadmap-for-australia/

https://www.reuters.com/business/sustainable-business/australia-promotes-biofuels-growth-help-fight-climate-change-2021-11-19/

https://www.argusmedia.com/en/news/2275499-australia-eyes-expanded-bioenergy-sector