Menteri energi Brasil telah mengumumkan bahwa negara ini bertujuan untuk membuat kerangka peraturan untuk angin lepas pantai dan hidrogen hijau pada akhir tahun ini, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 27 Juni. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Brasil untuk membuka sektor-sektor baru dan mendorong transisi energinya. Di bawah kepemimpinan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, Brasil memprioritaskan perombakan kredensial lingkungannya. Lula dan para penasihatnya memandang transisi menuju ekonomi hijau sebagai fokus utama dari kebijakan pembangunan yang digerakkan oleh negara.

Untuk mendukung transisi ini, Menteri Energi Alexandre Silveira telah menekankan sebuah lelang yang akan datang untuk jalur transmisi yang akan mengangkut energi surya dan angin darat dari timur laut Brasil ke pembangkit-pembangkit listrik di bagian selatan. Lelang ini, dengan nilai minimum BRL16 milyar (USD3,3 milyar), memiliki potensi untuk menarik investasi senilai BRL200 milyar (USD41,79 milyar). Saat ini, Brasil tidak memiliki undang-undang yang diperlukan untuk mengatur angin lepas pantai dan hidrogen hijau. Namun, pemerintah mengeluarkan sebuah keputusan awal tahun ini untuk membuka jalan bagi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, yang menarik minat perusahaan-perusahaan seperti Shell [SHEL:LN] dan Equinor [EQNR:NO]. Silveira yakin bahwa kerangka kerja regulasi yang kuat untuk proyek-proyek lepas pantai akan tersedia pada akhir tahun ini, sementara juga bertujuan untuk membuat peraturan untuk proyek hidrogen hijau dalam jangka waktu yang sama. Menteri energi melihat hidrogen hijau sebagai peluang yang signifikan bagi Brasil untuk memperluas posisinya dalam energi bersih dan terbarukan.

Sumber:

https://www.reuters.com/sustainability/climate-energy/brazil-aims-pass-offshore-wind-green-hydrogen-laws-by-year-end-energy-minister-2023-06-27/

https://www.evwind.es/2022/08/18/brazil-approves-regulatory-framework-for-offshore-wind-energy-exploration/87458