NDRC China dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) akan berkolaborasi dalam memproduksi metana sintetis, sebuah alternatif terbarukan untuk gas alam, dari daur ulang hidrogen dan karbon dioksida (CO2), seperti yang dilaporkan oleh Nikkei Asia pada tanggal 26 Desember. Fasilitas ini akan dibangun di provinsi Shaanxi, China dan akan mulai beroperasi pada tahun 2025. Hitachi Zosen [7004:JP], sebuah perusahaan teknik Jepang, akan membangun fasilitas-fasilitas yang menghasilkan metana sintetis, sementara Yulin Chemical dari China akan memasok hidrogen dan CO2 yang dibutuhkan untuk produksi.
Kolaborasi produksi metana sintetis ini merupakan bagian dari inisiatif bilateral yang dicapai oleh China dan Jepang dalam sebuah forum tentang konservasi energi dan lingkungan. Pabrik baru ini pada awalnya akan memproduksi 500 meter kubik metana sintetis per jam, dengan kapasitas yang akan ditingkatkan menjadi 5.000 meter kubik di masa depan. Hitachi Zosen berharap dapat mengkomersialkan teknologi katalis penghasil metana pada tahun 2030, di tengah rencana Tiongkok untuk mencapai emisi gas rumah kaca nol pada tahun 2060. METI telah menetapkan target untuk mengganti lebih dari 1% gas alam domestik untuk penggunaan residensial dengan metana sintetis pada tahun 2030, yang pada akhirnya meningkatkan komersialisasi untuk menggantikan 90% total penggunaan residensial pada tahun 2050. Menurut Asosiasi Gas Jepang, substitusi 1% akan mengurangi emisi CO2 sebesar 800.000 ton, sementara substitusi 90% akan mengurangi emisi CO2 sebesar 80 juta ton, setara dengan 0,07% dan 7% dari total emisi Jepang.
Sumber:
https://asia.nikkei.com/Business/Energy/Japan-and-China-partner-on-clean-alternative-for-natural-gas