Dewan Negara China pada tanggal 24 Januari menerbitkan rencana kerja baru untuk konservasi energi dan pengurangan emisi sebagai bagian dari Rencana Lima Tahun ke-14 negara tersebut, seperti yang dilaporkan oleh SCMP pada tanggal 25 Januari. Rencana kerja tersebut menegaskan kembali bahwa konsumsi energi China per unit produk domestik bruto (PDB) harus turun sebesar 13,5% pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun 2020. Rencana tersebut menguraikan serangkaian langkah dan kebijakan untuk merealisasikan target tersebut, yang sebagian besar konsisten dengan kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya, seperti modifikasi rendah emisi pada sektor-sektor yang intensif energi, meningkatkan proporsi energi non-fosil menjadi 20% dari total konsumsi energi China pada tahun 2025, dan mengembangkan kendaraan energi baru (NEV).

Rencana kerja yang baru menghasilkan beberapa kebijakan yang lebih fleksibel untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi regional dan tata kelola lingkungan, dibandingkan dengan aturan emisi dan konsumsi energi yang ketat yang menyebabkan krisis listrik di beberapa provinsi di China dari Agustus hingga Oktober 2021. Rencana tersebut memungkinkan batas konsumsi energi yang dapat disesuaikan di wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan dan tidak lagi menetapkan batas untuk wilayah yang memenuhi target intensitas energi yang ditetapkan. Selain itu, rencana tersebut menetapkan bahwa peningkatan penggunaan energi terbarukan pada periode FYP ke-14 akan dikecualikan dari peringkat konsumsi energi, dan energi fosil yang digunakan sebagai bahan baku dan bukan bahan bakar akan dikecualikan dari penilaian konservasi energi dan pengurangan emisi.

Sumber:

https://www.scmp.com/business/china-business/article/3164680/china-unveils-10-measures-save-energy-and-cut-emissions-it

https://www.caixin.com/2022-01-25/101834383.html

https://www.reuters.com/world/china/what-is-behind-chinas-power-crunch-2021-09-29/