Tiongkok baru-baru ini meluncurkan model prediksi iklim baru yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi prakiraan untuk tenaga angin dan surya, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 17 Februari. Model tersebut akan dikembangkan oleh Pusat Informasi Meteorologi Nasional Tiongkok, yang akan memanfaatkan analisis data canggih dan teknik pembelajaran mesin untuk memberikan prakiraan cuaca yang lebih akurat. Model baru tersebut akan menawarkan data bulanan dan prediksi visual mengenai faktor-faktor penting yang memengaruhi produksi energi terbarukan, termasuk kecepatan angin, radiasi surya, dan suhu lokal. Dengan menyediakan data sisi penawaran dan sisi permintaan, model baru tersebut akan menjadi alat yang komprehensif bagi perusahaan energi untuk merencanakan dan mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan mereka. Dengan bantuan model baru tersebut, perusahaan energi akan dapat mengantisipasi kondisi iklim di masa mendatang dengan lebih akurat dan mengoptimalkan penyebaran sumber daya tenaga angin dan surya.

Komitmen Tiongkok untuk mengurangi emisi gas rumah kaca merupakan langkah maju yang signifikan dalam memerangi perubahan iklim. Upaya negara untuk beralih ke energi bersih sangat penting dalam mengurangi dampak terburuk dari perubahan iklim. Selain model prediksi iklim yang baru, Tiongkok juga tengah mengembangkan teknologi energi bersih lainnya, seperti hidrogen dan tenaga nuklir, untuk mendorong tercapainya netralitas karbon.

Sumber:

https://www.reuters.com/business/sustainable-business/china-launches-climate-prediction-model-wind-solar-power-2023-02-17/

https://www.cma.gov.cn/2011xwzx/2011xqxxw/2011xqxyw/202302/t20230217_5312353.html?from=singlemessage