Badan pengawas internet China, Cybersecurity Administration of China (CAC), mengeluarkan aturan baru tentang transfer data lintas batas, seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post pada tanggal 8 Juli. Di bawah aturan baru, yang akan mulai berlaku pada 1 September, transfer data penting dan masif dari China ke tujuan di luar perbatasannya akan menjalani inspeksi keamanan, dan CAC memiliki keleluasaan untuk melakukan peninjauan tanpa batas waktu. Aturan baru ini akan berlaku untuk bisnis yang menangani data pribadi lebih dari 1 juta penduduk Tiongkok. Selain itu, entitas yang telah mentransfer informasi pribadi setidaknya 100.000 individu secara kumulatif atau data sensitif lebih dari 10.000 orang sejak awal tahun sebelumnya akan tunduk pada tinjauan keamanan.

Aturan baru ini muncul di tengah-tengah berkembangnya ekonomi digital dan meningkatnya aktivitas data lintas batas saat ini, menurut pernyataan CAC. Selain mengatur transfer data lintas batas, peraturan baru ini dimaksudkan untuk melindungi hak dan kepentingan informasi pribadi serta menjaga keamanan nasional dan kepentingan sosial masyarakat. Peraturan tersebut mendefinisikan data penting sebagai informasi yang dapat membahayakan keamanan nasional, operasi ekonomi, stabilitas sosial, serta kesehatan dan keselamatan publik jika dipalsukan, dirusak, dibocorkan, diperoleh secara ilegal, atau digunakan secara ilegal. Peraturan baru ini akan bekerja sama dengan Undang-Undang Keamanan Siber yang disahkan pada tahun 2017 dan Undang-Undang Keamanan Data serta Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi yang diberlakukan pada tahun 2021.

Sumber:

https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3184616/china-implement-september-strict-new-cross-border-data-transfer-rules

https://companies.caixin.com/2022-07-08/101909781.html

https://asia.nikkei.com/Business/China-tech/China-to-enforce-cross-border-data-transfer-rules-in-September