Parlemen Eropa telah mengesahkan undang-undang baru yang mengamanatkan negara-negara anggota untuk mempromosikan renovasi gedung-gedung untuk meningkatkan efisiensi energi, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 12 Maret. Undang-undang ini mendapat suara mayoritas 370 suara setuju, dengan 199 suara menolak dan 46 suara abstain. Gedung-gedung menyumbang 40% dari penggunaan energi Uni Eropa, terutama bergantung pada bahan bakar fosil untuk pemanasan. Undang-undang ini bertujuan untuk meningkatkan bangunan untuk menurunkan konsumsi energi, mempercepat transisi dari gas Rusia dan mengurangi biaya energi rumah tangga. Anggota Parlemen Eropa dari Partai Hijau, Ciaran Cuffe, yang merundingkan undang-undang tersebut, menekankan potensinya untuk mengurangi kemiskinan energi dan mengurangi emisi.

Berdasarkan undang-undang tersebut, negara-negara anggota Uni Eropa harus menerapkan standar baru untuk bangunan non-perumahan dan dapat menggunakan dana Uni Eropa untuk renovasi hemat energi. Meskipun bangunan tempat tinggal juga dapat tunduk pada standar ini, pemilik rumah individu tidak diwajibkan untuk merenovasi. Undang-undang ini mendapat tentangan dari negara-negara seperti Italia, dengan alasan kekhawatiran akan keterjangkauan bagi pemerintah dan pemilik rumah.

Sumber:

https://www.reuters.com/sustainability/us-based-carboncapture-raises-80-mln-saudi-aramco-others-2024-03-12/