Kelompok Tujuh negara kaya (G7) baru-baru ini menetapkan tujuan-tujuan kolektif yang ambisius untuk meningkatkan kapasitas tenaga surya dan angin lepas pantai mereka, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 16 April. Tujuannya adalah untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan dan mempercepat penghentian penggunaan bahan bakar fosil. Namun, mereka tidak mendukung tenggat waktu 2030 untuk mengakhiri penggunaan batu bara, dan malah memberikan ruang untuk investasi berkelanjutan dalam gas. Para anggota berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas angin lepas pantai sebesar 150 gigawatt dan kapasitas tenaga surya lebih dari 1 terawatt pada tahun 2030. Mereka juga sepakat untuk mempercepat penghapusan bahan bakar fosil tanpa menangkap emisi CO2, dengan target mencapai sistem energi bersih nol paling lambat tahun 2050. Negara-negara G7 juga berjanji untuk mengambil langkah-langkah praktis dan tepat waktu untuk mempercepat penghapusan pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak berkelanjutan. 

Sementara Kanada dan beberapa anggota G7 lainnya mendukung penghentian penggunaan tenaga batu bara yang tidak berkelanjutan pada tahun 2030, negara-negara lain masih mencari cara untuk mencapai tujuan tersebut. Negara-negara G7 mengakui bahwa energi terbarukan dan keamanan energi adalah tujuan yang sejalan dan berkomitmen untuk mencapai target bersama pada tahun 2050. Mereka juga berjanji untuk mengurangi polusi plastik tambahan hingga nol pada tahun 2040, sepuluh tahun lebih awal dari yang direncanakan sebelumnya.

Sumber: 

https://www.reuters.com/business/environment/g7-ministers-agree-speed-up-transition-clean-energy-communique-2023-04-16/