Global Reporting Initiative (GRI) dan Taskforce on Nature-related Financial Disclosures (TNFD) telah meluncurkan sumber daya pemetaan interoperabilitas yang bertujuan untuk menyelaraskan Rekomendasi Pengungkapan TNFD dengan Standar GRI. Alat ini dirancang untuk menyederhanakan pelaporan keberlanjutan untuk bisnis, demikian menurut ESG News. 

Selama dua tahun terakhir, GRI dan TNFD telah berkolaborasi untuk mengembangkan sumber daya ini, yang membantu 14.000 pelapor GRI untuk menyelaraskan pengungkapan mereka dengan Rekomendasi TNFD. Sumber daya ini juga mendukung para Pengadopsi TNFD dalam menggunakan Standar GRI untuk laporan keberlanjutan mereka. Sumber daya ini mencakup dokumen panduan yang komprehensif dan tabel korespondensi, untuk memastikan proses pelaporan yang kohesif. 

Salah satu aspek penting dari pemetaan ini adalah penggunaan konsep dan definisi yang terkait dengan alam secara konsisten, seperti lima penyebab hilangnya keanekaragaman hayati yang ditetapkan oleh Platform Kebijakan Sains Antar Pemerintah tentang Keanekaragaman Hayati dan Jasa Ekosistem (IPBES). Hal ini mengintegrasikan pendekatan materialitas GRI ke dalam Rekomendasi TNFD, yang selaras dengan kerangka kerja materialitas TNFD yang fleksibel. 

Bastian Buck, Chief Standards Officer di GRI, menyatakan, "Kolaborasi berkelanjutan antara GRI dan TNFD telah menghasilkan alat pemetaan yang terperinci ini, yang mendukung ribuan organisasi di seluruh dunia yang telah melaporkan dampak keanekaragaman hayati mereka dengan menggunakan Standar GRI. Sumber daya ini memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan rekomendasi TNFD dengan mulus, sehingga memungkinkan pelaporan satu sumber yang disederhanakan." 

Esther An, Chief Sustainability Officer City Developments Limited (CDL), menyoroti pentingnya pengukuran dan pengungkapan risiko alam yang kuat, dengan menyatakan, "Setelah mengadopsi GRI 304: Keanekaragaman Hayati (2016) sejak tahun 2017 dan sebagai perusahaan Singapura pertama yang mempublikasikan pengungkapan yang selaras dengan Rekomendasi TNFD pada tahun 2024, CDL memahami pentingnya mengukur dan mengelola ketergantungan, dampak, risiko, dan peluang terkait alam untuk ketahanan jangka panjang." 

Tony Goldner, Direktur Eksekutif TNFD, menekankan dukungan praktis yang diberikan oleh alat pemetaan ini, dengan mengatakan, "Perilisan pemetaan hari ini dari GRI dan TNFD akan semakin mendukung para pelaku pasar yang memerlukan, atau ingin, melaporkan ketergantungan dan dampak yang berkaitan dengan alam dengan memanfaatkan Standar dan metrik GRI dan sejalan dengan Rekomendasi TNFD. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan GRI untuk memberikan dukungan yang jelas dan praktis bagi para pelaku pasar dalam penilaian internal dan kebutuhan pelaporan eksternal mereka." 

Singkatnya, alat pemetaan interoperabilitas menggarisbawahi keselarasan antara TNFD dan GRI, yang menawarkan kepada perusahaan kerangka kerja yang solid untuk pelaporan keanekaragaman hayati yang komprehensif dan konsisten. Manfaat utama termasuk merefleksikan semua pengungkapan dalam GRI 101: Keanekaragaman Hayati 2024 dalam Rekomendasi TNFD, memastikan konsistensi yang kuat antara metrik pengungkapan global inti TNFD dan Standar GRI, dan menggabungkan pendekatan TNFD LEAP dalam GRI 101 untuk memandu perusahaan dalam melaporkan isu-isu yang berkaitan dengan alam. 

Sumber: 

https://fintech.global/2024/08/05/gri-and-tnfd-launch-tool-to-enhance-biodiversity-reporting/ 

https://www.climateaction.org/news/gri-and-tnfd-announce-new-mapping-resource-to-make-reporting-on-biodiversit