Perusahaan-perusahaan yang meneliti klaim-klaim lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social and Governance/ESG) didorong untuk mengadopsi kode etik baru yang diusulkan oleh International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA) guna melawan praktik greenwashing, seperti dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 29 Januari. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, termasuk yang berada di Uni Eropa, akan diberi mandat untuk memasukkan pengungkapan ESG dan pengungkapan terkait iklim yang baru dalam laporan tahunan mereka mulai tahun 2024 dan seterusnya, dengan auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk memverifikasi pengungkapan tersebut sebagai langkah untuk menangkal praktik greenwashing. IESBA mengusulkan revisi terhadap standar etikanya untuk memandu para auditor dalam memvalidasi informasi keberlanjutan secara efektif, selaras dengan upaya International Auditing and Assurance Standards Board (IASB) dalam menciptakan standar asurans teknis yang baru. Standar yang diusulkan akan menjalani konsultasi publik hingga bulan Mei, yang bertujuan untuk meningkatkan kerangka kerja etika dalam keuangan berkelanjutan dan memitigasi isu-isu seperti konflik kepentingan dan informasi yang keliru.

Standar yang diusulkan oleh IESBA dirancang untuk melengkapi pengembangan standar asurans teknis baru oleh Dewan Standar Audit dan Asurans Internasional, yang menangani masalah perilaku yang menjadi akar dari greenwashing, seperti masalah etika atau independensi. Langkah ini disambut baik oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO), yang percaya bahwa penyelarasan standar untuk pengungkapan terkait iklim di bawah peraturan wajib akan memfasilitasi penegakan hukum terhadap greenwashing. Tindakan IESBA ini dipandang penting untuk memastikan kepercayaan terhadap pengungkapan terkait keberlanjutan, dengan jaminan eksternal berdasarkan standar etika yang diterima secara global yang memainkan peran penting. Standar yang diusulkan tidak eksklusif untuk akuntan profesional; standar tersebut dapat digunakan oleh berbagai perusahaan, termasuk konsultan, insinyur, atau pengacara, yang terlibat dalam audit pengungkapan keberlanjutan, sehingga memperluas cakupan panduan etika di bidang pelaporan LST yang semakin penting.

Sumber:

https://www.reuters.com/sustainability/global-watchdog-proposes-new-ethics-code-combat-greenwashing-2024-01-29/