Jepang akan meluncurkan Obligasi Transisi Iklim perdana senilai JPY1,6 triliun (USD 11 miliar) pada tanggal 2 Juli 2024, yang didedikasikan untuk membiayai program Transformasi Hijau (GX) yang luas di negara tersebut. Inisiatif ini bertujuan untuk memobilisasi investasi publik dan swasta senilai JPY150 triliun (USD 1 triliun) selama dekade berikutnya, dengan fokus pada teknologi berkelanjutan yang mutakhir untuk mengurangi emisi domestik. Rencana GX sejalan dengan tujuan Jepang untuk mencapai pengurangan gas rumah kaca (GRK) sebesar 46% pada tahun 2030 dan menjadi netral karbon pada tahun 2050. 

Kerangka Obligasi Transisi Iklim menekankan pentingnya mengurangi emisi di sektor-sektor dengan emisi tinggi seperti industri berat dan sektor kehidupan sehari-hari, termasuk rumah tangga, transportasi, dan fasilitas komersial. Kerangka kerja ini memprioritaskan teknologi yang secara efisien mengurangi emisi, meningkatkan daya saing industri, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Dua inisiatif utama yang mendukung strategi promosi GX Jepang: memastikan pasokan energi yang stabil sambil melakukan dekarbonisasi, dan menerapkan konsep penetapan harga karbon yang berorientasi pada pertumbuhan. Ini termasuk mempromosikan konservasi energi, transisi ke energi terbarukan dan nuklir, dan mendukung investasi GX melalui penetapan harga karbon dan mekanisme keuangan seperti Obligasi Transisi Ekonomi GX. 

Obligasi yang disertifikasi berdasarkan Climate Bonds Standard ini memastikan kepatuhan terhadap praktik terbaik global dalam tujuan lingkungan. Sean Kidney, CEO Climate Bonds Initiative, menyoroti peran obligasi ini dalam mendanai transisi yang sejalan dengan target pengurangan emisi global. 

Sebanyak 55,5% dari hasil obligasi akan mendanai R&D dalam energi terbarukan dan pemanfaatan hidrogen, sementara 44,5% akan mendukung langkah-langkah efisiensi energi dan produksi baterai. Obligasi tersebut secara eksplisit mengecualikan pendanaan untuk pembangkit listrik tenaga gas atau pembakaran bersama amonia di pembangkit listrik tenaga batu bara, yang memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan. 

Japan Credit Rating Agency (JCRA), lembaga pemeringkat yang disetujui, telah memperkuat kredibilitas obligasi tersebut, dengan menyoroti keselarasannya dengan tujuan nol emisi Jepang dan Perjanjian Paris. Obligasi penting ini menetapkan standar baru dalam keuangan berkelanjutan, menyediakan model bagi negara lain untuk menarik investasi signifikan bagi transformasi hijau. 

Sumber: 

https://carboncredits.com/japans-usd11-billion-climate-transition-bonds/ 

https://noah-ai.com/journalists-friend/2024/06/28/japan-to-launch-jpy1-6-trillion-climate-transition-bond-to-fund-green-transformation-program/