Jepang akan mengalokasikan JPY5 milyar (USD43,4 juta) dari anggaran tambahan tahun fiskalnya untuk sebuah studi kelayakan kabel bawah laut untuk mendukung pengembangan tenaga angin lepas pantai Hokkaido, seperti yang dilaporkan oleh Nikkei Asia pada tanggal 2 Januari. Proposal ini bertujuan untuk mengirimkan energi bersih yang berlimpah dari wilayah Hokkaido yang berangin ke Tokyo yang kekurangan listrik. Jepang berharap Hokkaido dapat menghasilkan hingga 14,65 juta kilowatt (kW) tenaga angin pada tahun 2040, setara dengan sekitar sepertiga dari kapasitas tenaga angin yang direncanakan di Jepang pada saat itu, menurut skema yang dikeluarkan oleh kementerian ekonomi dan infrastruktur pada tahun 2020.

Jepang menyetujui rencana pengembangan energi terbarukan nasional pada bulan Oktober lalu, yang bertujuan untuk memasukkan hingga 38% energi terbarukan dalam total output listriknya pada tahun 2030, meningkat dua kali lipat dari tingkat tahun 2019. Negara ini mengharapkan tenaga air untuk memasok 11% konsumsi listrik pada tahun 2030, dibandingkan dengan 14% hingga 16% dari energi surya. Namun, dibutuhkan proyek-proyek transmisi listrik berkapasitas tinggi untuk memanfaatkan energi bersih yang bersifat intermiten. Organisasi untuk Koordinasi Lintas Regional Operator Transmisi di Jepang memperkirakan bahwa jalur transmisi 4m KW antara Hokkaido dan Tokyo akan menelan biaya JPY800 miliar (USD6,94 miliar) hingga JPY1,2 triliun (USD10,4 miliar), yang baru akan dibangun pada tahun 2030-an. Meskipun demikian, kabel bawah laut masih merupakan pilihan yang lebih murah untuk negara kepulauan yang langka akan lahan dibandingkan dengan jalur transmisi di darat, yang pengembangannya dibebani dengan negosiasi yang mahal dan memakan waktu.

Sumber:

https://asia.nikkei.com/Spotlight/Environment/Japan-pushes-for-undersea-cables-to-solve-wind-power-puzzle

https://www.reuters.com/business/energy/japan-aims-36-38-energy-come-renewables-by-2030-2021-10-22/

https://asia.nikkei.com/Business/Energy/Japan-to-weigh-undersea-cable-projects-for-offshore-wind-power