Korea Zinc [010130:KS], perusahaan peleburan timah dan seng terbesar di dunia, mengumumkan kesepakatan untuk membeli 73,21% saham di perusahaan daur ulang limbah elektronik (e-waste) Amerika Serikat, Igneo Holdings, senilai USD332 juta, seperti yang dilaporkan oleh Korea Economic Daily pada tanggal 12 Juli. Igneo mengumpulkan limbah elektronik dan mengekstrak tembaga, emas, perak, dan paladium selama proses peleburan. Melalui kesepakatan ini, Korea Zinc berharap untuk mendapatkan pasokan bahan tembaga foil yang stabil, bahan yang digunakan untuk baterai isi ulang. Menurut Co-CEO Korea Zinc, Choi Yun-Birm, akuisisi ini akan berkontribusi pada upaya perusahaan untuk beralih ke energi terbarukan. Kesepakatan ini terjadi dua bulan setelah Korea Zinc merilis rencana untuk menginvestasikan USD6,6 miliar untuk energi ramah lingkungan hingga tahun 2030.

Korea Zinc bertujuan untuk melampaui bisnis peleburan logam non-besi dan merambah ke energi terbarukan, hidrogen hijau, daur ulang limbah, dan bahan baterai yang dapat diisi ulang. September lalu, perusahaan ini bergabung dengan inisiatif RE100, sebuah organisasi yang anggotanya berkomitmen untuk menggunakan tenaga terbarukan 100%. Setelah tiga bulan, perusahaan ini mengakuisisi pengembang energi terbarukan terbesar di Australia, Epuron, sebagai langkah untuk mendekarbonisasi bisnis pengolahan seng dan mendukung produksi hidrogen hijau. Dengan mengadopsi bahan daur ulang dan tenaga terbarukan, perusahaan ini merespons tekanan yang meningkat dari regulator dan investor untuk mengatasi masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Sumber:

https://www.kedglobal.com/mergers-acquisitions/newsView/ked202207120004

https://www.kedglobal.com/batteries/newsView/ked202201060008

https://www.bloomberg.com/news/articles/2022-05-12/smelting-giant-korea-zinc-to-invest-6-6-billion-in-green-power#xj4y7vzkg

https://www.reuters.com/business/energy/korea-zinc-buys-australian-wind-solar-developer-fuel-hydrogen-ambition-2021-12-22/

https://www.kedglobal.com/newsView/ked202202210008