LG Chem [051910:KS] dan Korea Zinc [010130:KS] akan membentuk perusahaan patungan (JV) pada bulan Mei 2022 untuk memproduksi prekursor, sebuah bahan yang sangat penting untuk bahan katoda pada baterai kendaraan listrik (EV), seperti yang dilaporkan oleh Korea Economic Daily pada tanggal 24 April. Korea Zinc akan mengendalikan 60% dari perusahaan tersebut, dengan saham modal senilai KRW200 miliar (USD160 juta), sementara LG Chem akan memiliki sisanya. Sebagai hasil dari perjanjian ini, LG Chem kemungkinan akan mendapatkan pasokan material, sementara Korea Zinc mendapatkan kesempatan untuk masuk ke sektor baterai EV.

Kemitraan ini akan membantu kedua perusahaan membentuk rantai nilai baterai yang lengkap. Sebagai bagian dari rencana tersebut, Korea Zinc akan menyediakan nikel sulfat kepada JV untuk pembuatan prekursor, yang kemudian dikirim ke LG Chem untuk produksi katoda. LG Chem berharap dapat meningkatkan produksi bahan katoda tahunannya menjadi 260.000 ton pada tahun 2026, naik dari 80.000 ton tahun lalu. Selain itu, LG Chem juga mencari akses yang luas ke cadangan nikel Indonesia yang melimpah. Awal bulan ini, sebuah konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh grup LG [003550:KS], yang mencakup LG Energy Solution [373220:KS], LG Chem, LX International [001120:KS], dan POSCO [005490:KS], menandatangani perjanjian senilai USD9 miliar dengan beberapa perusahaan BUMN Indonesia, termasuk PT Aneka Tambang [ANTM:IJ] dan Indonesia Battery Corporation, untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Sumber:

https://www.kedglobal.com/batteries/newsView/ked202204240001

https://libattery.ofweek.com/2022-04/ART-36002-8500-30558025.html