Tertarik? Hubungi kami sekarang
Untuk menghubungi kami, silakan isi formulir di sebelah kanan atau email langsung ke alamat di bawah ini
sales@senecaesg.com
by
Seneca ESG
- 2 Maret 2022
Perusahaan minyak dan gas global, Shell [RDSA:LN], telah setuju untuk membeli ekuitas senilai 49% di perusahaan pengembang pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) WestWind Energy di Australia, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 2 Maret. WestWind Energy memiliki rencana untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas tiga gigawatt (GW) di Victoria, New South Wales, dan Queensland, Australia, yang akan menelan biaya pembangunan sebesar AUD6 miliar (USD4 miliar). Shell menyatakan bahwa investasi di ladang angin ini sesuai dengan target perusahaan untuk membangun bisnis pembangkit listrik rendah karbon di Australia.
Shell mendorong transisi energinya setelah putusan pengadilan Belanda pada Mei 2021, yang mengarahkan perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 45% pada tahun 2030 dari tingkat tahun 2019. Persyaratan ini melampaui target Shell sebelumnya, yaitu pengurangan intensitas karbon sebesar 20% pada tahun 2030, 45% pada tahun 2035, dan 100% pada tahun 2050. Sebelum ekspansi baru-baru ini di industri energi terbarukan Australia, Shell telah membeli 49% saham di pengembang fotovoltaik (PV) Australia ESCO Pacific pada bulan Desember 2019, beberapa minggu setelah membeli perusahaan ritel listrik utama Australia, ERM Power, dengan nilai AUD617 juta (USD425 juta). Perusahaan ini menargetkan Australia untuk pertumbuhan utama bisnis ramah lingkungannya, karena negara ini menargetkan lebih dari 50% energi terbarukan dalam bauran energinya pada tahun 2025 dan 69% pada tahun 2030, dibandingkan dengan pangsa 21% pada tahun 2019.
Sumber:
Mulai Gunakan Seneca ESG Toolkit Hari Ini
Pantau kinerja ESG di portofolio, buat kerangka ESG Anda sendiri, dan ambil keputusan bisnis yang lebih baik.
