Platform perlindungan lingkungan berbasis blockchain pertama di dunia, yang disebut Platform Inovasi Lingkungan Digital EPR, diluncurkan di Shenzhen, sebagaimana dilaporkan oleh Sznews.com pada tanggal 6 Februari. Platform Inovasi Lingkungan Digital EPR merupakan rantai ganda, yang menggabungkan teknologi blockchain dan perlindungan lingkungan. Platform ini bertujuan untuk mencapai integrasi seluruh rantai industri perlindungan lingkungan dan melakukan tindakan rendah karbon terhadap pemanasan global. Blockchain dapat menjamin transparansi dan keterlacakan data perlindungan lingkungan. Setelah data terkait, seperti pemantauan lingkungan, keuangan hijau, daur ulang limbah, dan keterlacakan makanan organik, disimpan di blockchain, transaksi dan catatan ini tidak akan hilang atau dimodifikasi.

Sejarah tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR) dapat ditelusuri kembali ke tahun 1975. Pemerintah Swedia pertama kali mengusulkan Proposal Daur Ulang dan Pengelolaan Limbah pada tahun 1975. Pada tahun 1988, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menerbitkan Laporan Kerangka Kerja EPR, yang didefinisikan sebagai kebijakan lingkungan. Laporan ini bertujuan untuk mengalihkan tanggung jawab kepada produsen di hulu dan mendorong produsen untuk mempertimbangkan faktor lingkungan saat membuat produk.

Dengan pesatnya perkembangan ekonomi dan masyarakat, tanggung jawab EPR terus bertambah. Pada awalnya, produsen diharuskan menggunakan bahan yang dapat diperbarui sebanyak mungkin selama produksi untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Kini, tanggung jawab tersebut mencakup pembangunan sistem daur ulang. Produsen tidak hanya perlu mengembangkan teknologi terkait, tetapi juga mengungkapkan informasi produk kepada masyarakat.

Sumber:

https://www.sznews.com/news/content/2021-02/06/content_23956444.htm

https://weibo.com/ttarticle/x/m/show/id/2309404583874561704246?_wb_client_=1