Apple [APPL:US] menghadapi gugatan hukum antimonopoli class action di Inggris, yang diajukan oleh lebih dari 1.500 pengembang aplikasi, sebagaimana dilaporkan oleh TechCrunch pada tanggal 25 Juli. Gugatan tersebut menuduh bahwa Apple menyalahgunakan posisi dominannya dengan mengenakan biaya komisi yang berlebihan kepada para pembuat aplikasi, biasanya 15% hingga 30%, bagi para pengembang aplikasi untuk menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasi di App Store. Para pengembang berpendapat bahwa biaya ini bersifat "anti-persaingan" dan menghalangi akses mereka ke modal vital yang dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan guna mendorong inovasi aplikasi. Gugatan tersebut meminta kompensasi hingga GBP800 juta (USD1 miliar) bagi para pengembang aplikasi yang terdampak.

Apple secara konsisten membantah klaim mengenakan komisi yang tidak adil pada pengembang aplikasi, dengan menyatakan bahwa biayanya diperlukan untuk memberikan pengalaman premium kepada pengguna iOS. Namun, gugatan tersebut menyoroti bahwa pendapatan bersih Apple dari App Store diperkirakan sekitar USD15 miliar pada tahun 2020, sementara biaya operasional untuk toko tersebut kurang dari USD100 juta per tahun. Menanggapi pengawasan regulasi yang semakin ketat, Apple sebelumnya mengurangi biaya untuk pengembang aplikasi yang lebih kecil. Apple mengklaim bahwa sekitar 85% pengembang di APP Store tidak membayar komisi apa pun, dan biaya tersebut hanya diterapkan pada 15% aplikasi yang menjual barang dan layanan digital melalui pembelian dalam aplikasi atau unduhan aplikasi berbayar.

Skekuatan:

https://www.reuters.com/technology/apple-faces-1-bln-uk-lawsuit-by-apps-developers-over-app-store-fees-2023-07-24/

https://www.macrumors.com/2023/07/25/apple-uk-antitrust-lawsuit-app-store-fees/

https://techcrunch.com/2023/07/24/apple-targeted-in-app-store-antitrust-damages-suit-thats-seeking-1bn-for-uk-developers/

https://techcrunch.com/2020/11/18/apple-to-reduce-app-store-fees-for-small-businesses-with-under-1-million-in-revenues/