Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) telah mengambil langkah signifikan dalam strateginya untuk memerangi zat polifluoroalkil (PFAS), yang dikenal sebagai "bahan kimia selamanya," dengan mengusulkan standar air minum nasional untuk enam bahan kimia penyebab kanker ini, seperti dilansir Reuters pada 14 Maret. Peraturan yang diusulkan adalah standar nasional pertama untuk PFAS dan merupakan tonggak penting dalam perjuangan EPA untuk mengatasi bahan kimia yang persisten dan berbahaya ini di udara, air, dan makanan yang telah menyebabkan puluhan ribu penyakit di seluruh negeri. Menurut proposal tersebut, sistem air publik harus memantau enam bahan kimia PFAS dan memberi tahu publik jika kadar PFAS melebihi standar yang diusulkan dalam pasokan air minum. Sistem air publik juga harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi kadar PFAS dalam air. 

Penggunaan PFAS tersebar luas dalam berbagai produk, dari kertas hingga panci, untuk membuatnya tahan noda, anti air, dan anti minyak. PFAS juga digunakan dalam proses industri dan dibuang ke saluran air, yang telah menyebabkan kontaminasi sumber air di seluruh negeri. Usulan EPA adalah pertama kalinya sejak 1996 bahwa standar air minum telah diusulkan untuk bahan kimia baru di bawah Undang-Undang Air Minum yang Aman. Undang-Undang Air Minum yang Aman adalah undang-undang federal AS yang diberlakukan pada tahun 1974 untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan mengatur pasokan air minum publik negara itu. Undang-undang ini memberi wewenang kepada EPA untuk menetapkan dan menegakkan standar air minum nasional, dan mengharuskan sistem air untuk memantau dan melaporkan kualitas air untuk memastikan keamanan sistem air publik.

Sumber: 

https://www.epa.gov/sdwa

https://www.reuters.com/business/environment/us-proposes-limits-pfas-forever-chemicals-epa-2023-03-14/