Vanguard, pemain utama dalam reksa dana indeks, telah secara signifikan mengurangi dukungannya terhadap resolusi pemegang saham yang berpusat pada masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 28 Agustus. Perusahaan melaporkan bahwa selama musim proxy tahun 2023, mereka hanya mendukung 2% proposal ESG dalam rapat perusahaan AS, sebuah penurunan yang mencolok dari 12% yang didukungnya pada tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena jumlah proposal ESG yang diajukan untuk pemungutan suara mencapai rekor, yaitu 359 dibandingkan dengan 290 proposal pada tahun sebelumnya. Vanguard menunjukkan bahwa banyak dari proposal-proposal tersebut lebih dari sekadar meminta pengungkapan dan lebih mengarah pada tindakan nyata, bahkan perubahan strategi perusahaan. Khususnya, 150 proposal berkaitan dengan isu-isu lingkungan, yang sering kali berfokus pada target emisi gas rumah kaca dan lobi iklim, sementara 274 proposal membahas masalah-masalah sosial seperti kesetaraan rasial dan keselamatan pekerja.

Penurunan dukungan ini sejalan dengan tren serupa di BlackRock [BLK:US], manajer investasi terbesar di dunia, yang hanya mendukung sekitar 71 triliun dolar AS dari proposal ESG pada tahun lalu, turun dari 221 triliun dolar AS pada tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan dukungan, Vanguard menyatakan bahwa pendekatannya dalam mengevaluasi proposal tetap konsisten, dengan fokus pada risiko-risiko yang material secara finansial dan memberikan keleluasaan bagi perusahaan dalam penerapannya.

Sumber:

https://www.reuters.com/sustainability/boards-policy-regulation/vanguard-joins-blackrock-cuts-support-shareholder-items-climate-social-issues-2023-08-28/

https://www.theepochtimes.com/article/vanguard-joins-blackrock-to-cut-back-support-for-shareholders-esg-proposals-5482478