Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) membekukan semua bisnis yang berhubungan dengan Rusia dan Belarus pada tanggal 4 Maret, seperti yang dilaporkan oleh Nikkei Asia pada hari yang sama. AIIB menyatakan bahwa mereka berusaha untuk menjaga integritas keuangan bank di tengah situasi ekonomi dan keuangan yang berkembang. Selain itu, AIIB juga berjanji untuk memberikan dukungan finansial kepada anggota-anggotanya yang terkena dampak negatif dari perang Rusia-Ukraina. Bank pembangunan multilateral lainnya, New Development Bank (NDB), yang didirikan oleh Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, mengumumkan pada tanggal 4 Maret bahwa mereka akan menghentikan semua transaksi baru di Rusia karena ketidakpastian dan pembatasan yang terjadi.

Tiongkok memiliki lebih dari 301 triliun dolar AS di AIIB dan 191 triliun dolar AS di NDB, sementara Rusia memiliki ekuitas sebesar 6,71 triliun dolar AS di AIIB dan 191 triliun dolar AS di NDB. AIIB telah memberikan investasi dan pinjaman senilai USD800 juta kepada Rusia, dengan USD300 juta lainnya yang masih menunggu persetujuan. Selain itu, AIIB juga telah mengajukan proyek-proyek senilai EUD200 milyar (USD222 milyar) di Belarus. Menurut Scott Morris, Direktur Inisiatif Kebijakan Pembangunan AS, perang Rusia-Ukraina merupakan ujian bagi karakter multilateral AIIB, karena ini merupakan konflik lintas batas pertama yang dihadapi bank ini sejak didirikan pada tahun 2016.

Sumber:

https://asia.nikkei.com/Politics/Ukraine-war/China-backed-AIIB-freezes-lending-to-Russia-and-Belarus

https://www.bloomberg.com/news/articles/2022-03-04/china-backed-development-banks-halt-russia-loans-amid-sanctions

https://www.bloomberg.com/news/articles/2022-02-25/chinese-state-banks-restrict-financing-for-russian-commodities

https://www.ndb.int/about-us/organisation/shareholding/

https://www.cgdev.org/blog/mdbs-are-showing-support-ukraine-what-will-they-do-about-russia