Meningkatnya kekhawatiran terkait kepatuhan terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) telah menyebabkan pengawasan yang lebih besar terhadap perusahaan. Regulator AS dan Inggris telah memprakarsai langkah-langkah untuk membedakan upaya-upaya ESG yang nyata dari upaya-upaya kosmetik. Brasil juga harus menetapkan langkah-langkah yang efektif mengingat eksposurnya terhadap peraturan Uni Eropa. 

Pada bulan April 2023, Komite Urusan Hukum Parlemen Uni Eropa mengesahkan Petunjuk Uji Tuntas Keberlanjutan Perusahaan (Corporate Sustainability Due Diligence Directive/CSD), yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan terhadap dampak lingkungan dan hak asasi manusia, termasuk dampak dari anak perusahaan dan rantai nilai. CS3D dibuat berdasarkan undang-undang seperti Undang-Undang Uji Tuntas Rantai Pasokan Jerman dan Undang-Undang Potier Prancis, tetapi menekankan proporsionalitas terhadap perputaran perusahaan, bukan ukuran tenaga kerja. 

CS3D mengamanatkan untuk mengidentifikasi, mencegah, memitigasi, dan memperhitungkan dampak operasional terhadap hak asasi manusia dan lingkungan. Uji tuntas yang lebih baik memerlukan pengintegrasian keberlanjutan ke dalam agenda, operasi, dan rantai pasokan perusahaan, dengan tindakan hukuman untuk pelanggaran. Hal ini juga memungkinkan para korban untuk meminta ganti rugi melalui klaim pertanggungjawaban perdata. 

Kerangka kerja ESG Brasil cukup komprehensif tetapi kurang fokus pada anak perusahaan dan rantai pasokan. Undang-undang No. 6.404/1976 mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi LST dalam laporan tahunan. Peraturan Komisi Bursa Efek Brasil (CVM) tahun 2009 (CVM No. 480/2009) mendorong transparansi dalam inisiatif lingkungan, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial. Namun, peraturan di Brasil memiliki kesenjangan konseptual yang menghambat penegakan yang konsisten. 

Arahan Uni Eropa telah mempengaruhi kerangka kerja peraturan Brasil, tetapi mengukur efektivitas aturan LST masih menjadi tantangan. Ketidakstabilan politik di Brasil semakin memperumit penegakan peraturan LST yang konsisten. Upaya kolaboratif dari regulator dan perusahaan diperlukan untuk menciptakan model yang selaras dengan standar internasional dan mengatasi tantangan unik Brasil. Peta jalan dan fokus rantai pasokan CS3D dapat membantu Brasil mengisi kesenjangan peraturan, memfasilitasi penegakan peraturan LST yang lebih baik. 

Sumber: 

https://www.kroll.com/en/insights/publications/cs3d-impact-brazil-esg-compliance 

https://assets.ey.com/content/dam/ey-sites/ey-com/pt_br/topics/climate-change/ey-brazilian-tax-reform.pdf