Albert, produsen utama bahan bakar fosil dan energi terbarukan di Kanada, telah menghentikan proses persetujuan untuk proyek-proyek energi terbarukan yang berukuran lebih dari satu megawatt (MW) selama enam bulan, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 3 Agustus. Keputusan tersebut dibuat oleh Alberta Utilities Commission (AUC) sebagai tanggapan atas kekhawatiran yang disuarakan oleh pemerintah kota dan para pemilik lahan mengenai pemanfaatan lahan yang bertanggung jawab dan laju ekspansi energi terbarukan. AUC juga menyoroti kekhawatiran tentang keandalan jaringan energi yang berasal dari transisi yang cepat dari batu bara ke energi terbarukan. Selama jeda enam bulan ini, AUC akan melakukan evaluasi terhadap hal-hal seperti pemanfaatan lahan pertanian dan lahan publik untuk proyek-proyek pembangkit listrik tenaga angin dan surya, reklamasi lahan, dan peran pemerintah kota dalam pemilihan lahan.

Provinsi Albert adalah pemain penting dalam upaya Kanada untuk memajukan energi terbarukan, berkontribusi terhadap 75% dari total penambahan kapasitas energi terbarukan di negara tersebut pada tahun 2022. Penangguhan ini diperkirakan akan berdampak pada hampir 100 proyek energi terbarukan, dengan nilai investasi setidaknya CAD25 miliar (USD18,7 miliar). Proyek-proyek ini memiliki kapasitas untuk menyediakan listrik bagi lebih dari tiga juta rumah tangga. Sebagai tanggapan, Asosiasi Energi Terbarukan Kanada (CanREA) telah menyatakan keprihatinannya bahwa keputusan ini dapat merusak kepercayaan investor terhadap pasar energi terbarukan di Alberta dan menjadi ancaman bagi target energi terbarukan di negara tersebut. Saat ini, CanREA sedang berdiskusi dengan AUC dalam upaya untuk memperpendek durasi moratorium dan mengurangi potensi dampaknya.

Skekuatan:

https://www.reuters.com/world/americas/alberta-pausing-approvals-some-new-renewable-electricity-projects-2023-08-03/

https://www.pv-tech.org/alberta-pauses-renewables-development-for-6-months-to-address-land-use-concerns/