Negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7) telah mengumumkan Prinsip-prinsip Panduan Internasional untuk Kecerdasan Buatan (AI) dan Kode Etik sukarela untuk pengembang AI, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 29 Oktober. Prinsip-prinsip Panduan Internasional, yang terdiri dari 11 poin, dirancang untuk memberikan panduan bagi organisasi yang mengembangkan, menerapkan, dan menggunakan sistem AI tingkat lanjut. Prinsip-prinsip ini mencakup komitmen untuk mengurangi risiko, mendorong pembagian informasi yang bertanggung jawab, pelaporan insiden, investasi dalam keamanan siber, dan sistem pelabelan untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI. Selain itu, Kode Etik akan dibangun di atas 11 Prinsip Panduan dan memberikan panduan terperinci dan praktis bagi organisasi yang mengembangkan AI.

Dalam menghadapi perkembangan pesat perangkat AI generatif seperti ChatGPT, negara-negara G7 memprakarsai Proses Kecerdasan Buatan G7 Hiroshima pada pertemuan puncak di Jepang bulan Mei ini untuk menetapkan pagar pembatas global bagi sistem AI tingkat lanjut. UE, sebagai anggota G7, telah menjadi pelopor dalam legislasi AI dengan memperkenalkan undang-undang AI komprehensif pertama di dunia, rancangan Undang-Undang AI UE, pada bulan Juni. Menurut Komisi Eropa, Prinsip Panduan terkini dan Kode Etik sukarela akan melengkapi aturan yang mengikat secara hukum yang sedang diselesaikan oleh para pembuat undang-undang UE berdasarkan Undang-Undang AI UE.

Sumber:

https://www.reuters.com/technology/g7-agree-ai-code-conduct-companies-g7-document-2023-10-29/

https://english.kyodonews.net/news/2023/10/d921857be20d-urgent-g7-agrees-on-guiding-principles-for-ai-developers-to-address-risks.html

https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/en/ip_23_5379

https://www.reuters.com/world/g7-calls-developing-global-technical-standards-ai-2023-05-20/