Perusahaan minyak dan penyulingan minyak Korea Selatan, Hyundai Oilbank, mengumumkan bahwa mereka akan mulai memproduksi nafta dengan menambahkan minyak pirolisis limbah plastik ke dalam proses penyulingan minyak mentah, sebagaimana dilaporkan oleh Korea Economic Daily pada tanggal 18 November. Perusahaan tersebut berencana untuk memasok nafta, yang utamanya digunakan sebagai pelarut dalam industri petrokimia, ke produsen petrokimia di dekatnya seperti LG Chem [051910:KS], Lotte Chemical [011170:KS], dan Hanwha Total [000880:KS].

Minyak pirolisis yang dibuat dengan melelehkan limbah plastik dapat menyebabkan korosi pada fasilitas karena mengandung kotoran seperti klorin. Oleh karena itu, Hyundai Oilbank akan secara bertahap meningkatkan input pirolisis hanya jika keamanan terjamin melalui penelitian lebih lanjut. Sejauh ini, perusahaan telah menyuntikkan 100 ton minyak pirolisis limbah plastik sejak 18 November, sebagai bagian dari studi empiris. Perusahaan tersebut menguji coba metode ramah lingkungan ini karena negara tersebut dibebani dengan tekanan yang semakin besar untuk membuang limbah plastik. Korea Selatan mengumpulkan 8,53 juta metrik ton limbah plastik per hari pada tahun 2020, naik 14,6% dari tahun sebelumnya, sementara Tiongkok, importir sampah terbesar di dunia, melarang semua impor limbah padat mulai tahun 2021. Mengingat hal ini, pada awal Oktober, SK Geo Centric [285130:KS], sebuah perusahaan daur ulang plastik, menjadi perusahaan pertama di Korea Selatan yang mengekstrak minyak pirolisis dari limbah plastik dan menggunakannya sebagai bahan baku untuk proses penyulingan dan petrokimia.

Sumber:

https://www.kedglobal.com/newsView/ked202111180016

https://www.kedglobal.com/newsView/ked202110010008

http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20210202000765

http://koreabizwire.com/hyundai-oilbank-to-use-plastic-waste-to-produce-eco-friendly-naphtha/204871