International Financial Reporting Standards Foundation (IFRS) berencana untuk menetapkan standar pelaporan keberlanjutan global, dan mungkin mengumumkan pembentukan dewan standar keberlanjutan pada pertemuan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP26 November ini, sebagaimana dilaporkan oleh ESGToday pada tanggal 3 Februari. Oktober lalu, IFRS menerbitkan dokumen konsultasi tentang laporan keberlanjutan untuk mendapatkan opini dan pemikiran tentang standar tersebut. Isi utama dari dokumen konsultasi tersebut meliputi pembentukan dewan standar keberlanjutan, berkolaborasi dengan penyedia standar dan kerangka kerja keberlanjutan yang ada, dan mengadopsi pendekatan yang mengutamakan iklim dan metode materialitas.

Standar nasional untuk pelaporan keberlanjutan terus berkembang seiring dengan kerangka kerja internasional. Ada beberapa kerangka kerja dan standar keberlanjutan yang diakui secara internasional, termasuk Standar Pelaporan Keberlanjutan dari Global Reporting Initiative (GRI), Pedoman untuk Perusahaan Multinasional dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Komunikasi tentang Kemajuan dari UN Global Compact, Panduan tentang Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi Internasional untuk Standardisasi ISO 26000, dan Kerangka Kerja Internasional dari International Integrated Reporting Council (IIRC). Di antara semua ini, standar yang paling populer dan komprehensif adalah Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI.

Pada tahun 2015, Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) membentuk kelompok kerja pengungkapan informasi keuangan terkait iklim, di mana IFRS juga bergabung untuk membuat laporan secara berkala. Pada tahun yang sama, SASB, GRI, CDSB, dan CDP menerbitkan pernyataan bersama yang mengusulkan untuk berkolaborasi dengan IFRS guna membentuk blok penyusun indikator pelaporan non-keuangan global.

Sumber:

https://www.esgtoday.com/ifrs-takes-next-steps-towards-establishing-global-sustainability-standards/

https://www.casc.org.cn/2020/1015/209479.shtml