Solar Energy Corporation of India (SECI), sektor publik di bawah Kementerian Energi Baru & Terbarukan India, telah mengeluarkan tender untuk membangun Standalone Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas penyimpanan 1000 megawatt-jam (MWh) atau 500 MW selama dua jam, sebagaimana dilaporkan oleh The Hindu pada tanggal 16 April. Skema BESS dapat mengumpulkan energi surya pada siang hari dan menyediakan listrik ke jaringan listrik pada malam hari. Ini merupakan lelang pertama untuk BESS di India dan juga merupakan bagian dari target jangka pendek negara tersebut untuk membangun kapasitas penyimpanan daya sebesar 4.000 MWh. Antara tahun 2029 dan 2030, Central Electricity Authority (CEA) India menargetkan kapasitas penyimpanan baterai sebesar 108.000 MWh atau 27.000 MW selama empat jam.

BESS akan memungkinkan India untuk menggunakan tenaga terbarukan untuk memenuhi permintaan listriknya di malam hari, karena permintaan listrik malam hari negara itu sebagian besar dipenuhi oleh pembangkit listrik berbahan bakar batu bara saat ini. Pada pertemuan puncak iklim global COP26 tahun lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi berkomitmen bahwa negara itu akan memiliki kapasitas energi terbarukan sebesar 500 gigawatt (GW) pada tahun 2030, sementara negara itu memiliki kapasitas terbarukan sebesar 151,4 GW pada akhir tahun 2021. Untuk memenuhi komitmen tersebut, BESS India perlu mencapai kapasitas 252.000 MWh atau 63.000 MW menurut laporan oleh Observer Research Foundation. Namun, melonjaknya harga litium global telah membawa ketidakpastian pada rencana India untuk meningkatkan penyebaran BESS, karena sistem tersebut terutama didasarkan pada baterai litium-ion.

Sumber:

https://www.thehindu.com/news/national/centre-issues-largest-tender-on-battery-storage-for-solar-power/article65327017.ece

https://timesofindia.indiatimes.com/india/in-a-first-india-plans-standalone-renewable-battery-power-bank/articleshow/90886224.cms

https://www.investindia.gov.in/sector/renewable-energy