Jepang bersiap-siap untuk mengambil langkah yang lebih ambisius dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan dan kredensial ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola). Birokrat tertinggi di kementerian lingkungan hidup Jepang mengumumkan bahwa Jepang berencana untuk menetapkan target pengurangan emisi yang lebih agresif untuk tahun 2030 dan menguraikan skema harga karbon yang terperinci tahun depan. Rencana ini mungkin termasuk pengenalan pajak karbon dan penciptaan sistem perdagangan emisi. 

Perdana Menteri Yoshihide Suga telah mengarahkan para menteri lingkungan hidup dan industrinya untuk menyusun strategi penetapan harga karbon yang komprehensif sebagai bagian dari komitmen Jepang untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050. Menurut Wakil Menteri Lingkungan Tokutaro Nakai, arahan Suga menandakan pergeseran yang signifikan dalam kebijakan pemerintah menuju strategi netral karbon yang lebih kuat. 

"Kedua ide tersebut akan menjadi bahan perdebatan tahun depan," ujar Nakai, dengan menyoroti potensi penyertaan pajak karbon dan sistem perdagangan emisi dalam skema tersebut. Ia menekankan bahwa penetapan harga karbon harus selaras dengan strategi pertumbuhan Jepang untuk menghindari kerugian ekonomi. 

Janji Jepang untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 sejalan dengan target Uni Eropa, tetapi beberapa investor menginginkan langkah-langkah yang lebih kuat. Saat ini, negara ini mempertahankan target 2030 untuk mengurangi emisi sebesar 26% dari tingkat 2013 - sebuah target yang telah menghadapi kritik karena dianggap tidak memiliki ambisi. Namun, Nakai menyebutkan bahwa Jepang sedang menjajaki kemungkinan untuk menetapkan target yang lebih ambisius untuk tahun depan, karena negara ini telah berhasil mengurangi emisi selama enam tahun berturut-turut. 

Meskipun angka spesifiknya belum diselesaikan, Nakai menegaskan bahwa arahnya jelas untuk melampaui target pengurangan 26% saat ini. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jepang yang lebih luas untuk meningkatkan profil ESG dan memperkuat komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan. 

Singkatnya, Jepang siap untuk mengambil langkah signifikan dalam strategi netral karbonnya, dengan target emisi baru dan skema harga karbon yang komprehensif yang akan menjadi komponen utama dari kerangka kerja keberlanjutan di masa depan. 

Sumber: 

https://ca.news.yahoo.com/japan-mull-bolder-emissions-target-091840380.html?src=rss&guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLmNvbS8&guce_referrer_sig=AQAAAABFbg0c-WiGW_TVU9M3opuMoFi4rsh_gKPxM95FwbNgGx5M71zDRvb_GOiJtAnTnNY56mv76pNK8W1fR8EAXD1vT69_sFOG1BSm2otT7Yx3p9QrR2KAIxvAX6AL51fuuC9AS5thieOzfyGjbZhnd_MXEFWChPcqGVE_42ZGQmED 

https://www.reuters.com/sustainability/japans-carbon-pricing-scheme-kicks-off-tokyo-stock-exchange-2023-10-11/