Raksasa minyak Jepang Inpex [1605:JP] bermaksud untuk berinvestasi hingga JPY100 miliar (USD868 juta) dalam pembangunan fasilitas penangkapan karbon di dekat Darwin, Australia, paling cepat pada tahun 2026, sebagaimana dilaporkan oleh Nikkei Asia pada tanggal 9 Februari. Proyek tersebut akan menangkap dan menyimpan karbon dioksida yang dihasilkan oleh proyek produksi gas Ichthys milik Inpex di Australia, dengan kapasitas penangkapan dan penyimpanan tahunan melebihi 7 juta ton. Perusahaan tersebut juga telah mendekati sejumlah perusahaan non-Jepang yang memiliki teknologi penangkapan karbon dengan harapan dapat membentuk kemitraan.

Penangkapan, Penggunaan, dan Penyimpanan Karbon (CCUS) adalah salah satu teknologi utama untuk mengurangi emisi karbon dioksida. Inggris, Jepang, Australia, dan negara-negara lain telah mengembangkan kebijakan untuk mendukung pengembangan CCUS sebagai respons terhadap tren global menuju netralitas karbon. Menurut Nikkei Asia, ada 135 proyek CCUS komersial di seluruh dunia, yang menangkap sekitar 40 juta ton karbon dioksida per tahun. Jepang telah menetapkan tujuan untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050, dengan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 46% menjadi 50% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun 2013. Inpex menyatakan bahwa melalui pengembangan produksi daya terbarukan dan teknologi penangkapan karbon, perusahaan akan dapat mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050. Secara khusus, perusahaan akan menghabiskan hingga JPY30 miliar (USD259,6 juta) per tahun untuk dekarbonisasi.

Sumber:

https://asia.nikkei.com/Spotlight/Environment/Climate-Change/Japan-s-Inpex-to-spearhead-carbon-capture-at-Australian-gas-field

http://www.stdaily.com/index/kejixinwen/202201/c0fd940b482f472cbb3d31d7ab062b47.shtml

http://www.xinhuanet.com/2021-05/26/c_1127495739.htm

https://oil.in-en.com/html/oil-2913464.shtml