Pemerintahan Biden telah merilis peraturan baru untuk mempermudah pengembang angin lepas pantai dalam mengajukan permohonan subsidi Energy Communities, yaitu kredit pajak untuk proyek-proyek yang direncanakan di daerah-daerah yang secara historis bergantung pada industri bahan bakar fosil untuk mendapatkan pekerjaan, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 22 Maret. Di bawah Undang-undang Pengurangan Inflasi (IRA), pemerintah Kredit pajak untuk komunitas energi bernilai 10% dari total biaya proyek dan dapat diklaim di atas kredit 30% untuk proyek-proyek energi terbarukan. Aturan yang direvisi memungkinkan pemilik proyek angin lepas pantai untuk mengajukan kredit pajak tambahan ini jika bagian tertentu dari proyek, seperti peralatan kontrol pengawasan dan akuisisi data (SCADA) atau peralatan pengkondisian daya, terletak di komunitas energi. Revisi ini diharapkan dapat membuat lebih banyak proyek angin lepas pantai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus komunitas energi dibandingkan dengan aturan sebelumnya yang menyatakan bahwa proyek angin lepas pantai dapat memenuhi syarat jika gardu induk proyek terdekat dengan titik interkoneksi darat berada di komunitas energi.

Subsidi komunitas energi bertujuan untuk mendorong pengembang angin lepas pantai untuk memilih komunitas energi sebagai lokasi untuk infrastruktur penting mereka, mendorong investasi yang substansial dan menciptakan lapangan kerja massal di daerah-daerah ini. Di sisi lain, aturan yang direvisi juga menjawab kekhawatiran banyak perusahaan angin lepas pantai bahwa proyek mereka tidak akan berjalan dengan baik tanpa subsidi tertentu di bawah IRA, karena industri ini telah bergulat dengan melonjaknya biaya yang terkait dengan inflasi, tingkat suku bunga yang lebih tinggi, dan gangguan rantai pasokan.

Sumber:

https://www.reuters.com/business/energy/us-revises-tax-credit-rule-help-offshore-wind-projects-2024-03-22/

https://www.projectfinance.law/publications/2024/march/more-areas-qualify-as-energy-communities/