BMW [BMW:GR] telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan perusahaan pertambangan yang berbasis di Inggris, Rio Tinto [RIO:US], untuk membeli aluminium yang diproduksi di Kanada dengan menggunakan tenaga air, dengan tujuan untuk mengurangi jejak karbon, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 21 Februari. Berdasarkan perjanjian tersebut, Rio Tinto akan memasok aluminium ke pabrik BMW di Spartanburg, South Carolina untuk digunakan dalam komponen bodi kendaraan mulai tahun 2024. Aluminium primer rendah karbon dari operasi bertenaga air Rio Tinto di Kanada, dikombinasikan dengan konten daur ulang, dapat menghasilkan pengurangan hingga 70% emisi CO2 dibandingkan dengan tolok ukur BMW Group untuk aluminium.

Langkah ini merupakan upaya BMW untuk memerangi perubahan iklim dengan mengurangi emisi kendaraan di seluruh siklus hidup. Pada September 2021, produsen mobil tersebut berjanji untuk mengurangi emisi siklus hidup kendaraan sebesar 40% pada tahun 2030 pada tingkat 2019, naik dari target sebelumnya sebesar sepertiganya. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan berencana untuk meningkatkan pangsa bahan daur ulang dan bahan yang dapat digunakan kembali yang digunakan dalam pembuatan kendaraannya dari 30% menjadi 50%. Selain itu, perusahaan ini juga menargetkan pengurangan emisi rantai pasokan sebesar 20% pada tahun 2030, dibandingkan dengan tahun 2019. Kolaborasi terbaru antara kedua perusahaan ini juga melibatkan penerapan solusi keberlanjutan berbasis blockchain Rio Tinto untuk aluminium, START. Rio Tinto meluncurkan program ini pada tahun 2021 untuk memastikan ketertelusuran rantai pasokan dan memberikan informasi kepada pelanggan tentang asal usul dan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).

Sumber:

https://www.reuters.com/markets/commodities/rio-tinto-enters-agreement-with-bmw-provide-hydro-produced-aluminum-2023-02-21/

https://finance.yahoo.com/news/rio-tinto-partners-bmw-low-124409829.html