Regulator keuangan Tiongkok, People's Bank of China (BoC) [3988:HK] dan State Administration of Foreign Exchange (SAFE), telah meluncurkan 23 kebijakan fiskal untuk mendukung pencegahan dan pengendalian epidemi serta menstabilkan pertumbuhan ekonomi, seperti yang dilaporkan oleh Shanghai Securities News pada tanggal 23 April. Secara khusus, unit Shanghai BoC telah memerintahkan lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman preferensial kepada bisnis yang terkena dampak wabah dan mengizinkan mereka untuk menunda pembayaran hingga tiga bulan. Secara khusus, kebijakan tersebut menyoroti dukungan keuangan untuk perusahaan-perusahaan yang memasok barang-barang kebutuhan pokok kepada penduduk. Kebijakan tersebut juga meminta lembaga keuangan untuk memenuhi permintaan pembiayaan perusahaan-perusahaan inti dalam rantai pasokan.

Karantina wilayah di Shanghai telah memasuki minggu keenam di bawah kebijakan dinamis-nol COVID-19 di Tiongkok. Wabah di kota ini telah mempengaruhi ekonomi pusat keuangan dan aksesibilitas masyarakat terhadap kebutuhan hidup dasar. Pada bulan Maret, sektor industri Shanghai mengalami penurunan produksi sebesar 7,5% YoY dan penurunan penjualan ritel sebesar 18,9%. Pada kuartal pertama, produk domestik bruto (PDB) Shanghai tumbuh 3,1% YoY, dibandingkan dengan pertumbuhan 4,8% pada periode yang sama tahun lalu. Menurut unit Shanghai BoC, bank-bank dalam yurisdiksinya telah memberikan pinjaman sebesar RMB31 miliar (USD4,72 miliar) kepada 681 perusahaan yang memasok bahan yang digunakan dalam pencegahan dan pengendalian epidemi dan pinjaman sebesar RMB62,8 miliar (USD9,56 miliar) kepada lebih dari 9.200 perusahaan di industri yang terkena dampak wabah, termasuk katering, ritel, turis, transportasi, dan penerbangan sipil.

Sumber:

https://news.cnstock.com/news,yw-202204-4868171.htm

http://www.guandian.cn/article/20220425/294092.html

https://www.reuters.com/world/china/shanghais-economy-slows-covid-deals-blow-industry-retail-2022-04-23/