SK Innovation [096770:KS], perusahaan induk dari SK Group [034730:KS], mengumumkan bahwa tahun ini mereka akan mengadopsi sistem penetapan harga karbon internal yang baru-baru ini disetujui oleh dewan direksi, seperti yang dilaporkan oleh Korea Economic Daily pada tanggal 28 November. Sistem ini dirancang untuk menghitung emisi karbon yang diharapkan dari sebuah proyek baru dan merefleksikannya sebagai biaya. SK Innovation akan mengadopsi sistem ini untuk menentukan prioritas proyek bisnis baru dari perspektif lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Selama proses peninjauan, perusahaan secara alami akan mengecualikan bisnis baru yang intensif karbon. 

SK Innovation menyatakan bahwa mereka telah menetapkan harga karbon internal pada tingkat yang wajar berdasarkan skenario harga karbon di masa depan yang diprediksi oleh para ahli global. Sebagai contoh, harga karbon SK Innovation ditetapkan dari USD40 hingga USD95 per ton pada tahun 2025, dan dari USD60 hingga 105 pada tahun 2027. Dalam jangka panjang, harga akan ditetapkan sebesar USD120 per ton pada tahun 2030 dan USD200 per ton pada tahun 2040. Emisi karbon SK Innovation mencapai 129,5 juta ton pada tahun 2021. Selama sepuluh bulan pertama tahun 2022, perusahaan ini berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar lebih dari 15% YoY, berkat strategi Net Zero. Demikian pula, investor negara Singapura, Temasek [TMSK: SP] mengumumkan rencana pada bulan Juli ini untuk menaikkan harga karbon internalnya dari USD42 menjadi USD50 per ton pada tahun ini, sebelum menaikkannya menjadi USD100 per ton pada tahun 2030, sebagai upaya untuk mengurangi separuh emisi karbon bersih portofolionya dari tingkat tahun 2010 pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol pada tahun 2050.

Sumber:

https://www.kedglobal.com/esg/newsView/ked202211280005

https://www.koreaittimes.com/news/articleView.html?idxno=117617

https://www.straitstimes.com/business/companies-markets/temasek-raises-internal-carbon-price-to-us50-this-year