Komisi Komunikasi Korea (KCC) akan meluncurkan investigasi di toko aplikasi Apple [AAPL:US] dan Google [GOOGL:US], serta One Store, sebuah toko aplikasi Korea Selatan, atas dugaan pelanggaran peraturan pembayaran dalam aplikasi di negara tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Korea Herald pada tanggal 9 Agustus. Penyelidikan akan dimulai pada tanggal 16 Agustus dan akan mencari tahu apakah ketiga toko aplikasi tersebut menekan para pengembang aplikasi untuk menggunakan metode pembayaran tertentu untuk pembelian dalam aplikasi. KCC telah menyelidiki ketiga toko aplikasi tersebut sejak 17 Mei terkait dengan potensi pelanggaran terhadap Undang-Undang Bisnis Telekomunikasi, yang melarang operator toko aplikasi untuk mendorong pengembang aplikasi untuk mengadopsi metode pembayaran dalam aplikasi mereka sendiri.

Baik Apple maupun Google telah menghadapi penyelidikan antimonopoli dari AS, Uni Eropa, Rusia, dan Jepang sebagai akibat dari komisi tinggi yang diambil dari pengembang aplikasi melalui transaksi dalam aplikasi. Sebagai contoh, penyedia streaming musik asal Swedia, Spotify [SPOT:US] mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Apple di Uni Eropa pada bulan Maret 2019, dengan tuduhan bahwa Apple memaksanya untuk menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasinya sendiri dan membayar komisi 30% untuk setiap transaksi. Bloomberg Intelligence, sebuah lembaga think tank Bloomberg, memperkirakan bahwa pendapatan layanan App Store Apple pada tahun 2020 akan mencapai USD16,845 miliar, atau 30% dari total pendapatan layanan Apple.

Sumber:

https://www.koreaherald.com/view.php?ud=20220809000816&np=1&mp=1

https://finance.sina.com.cn/tech/internet/2022-08-09/doc-imizmscv5503778.shtml

https://m.jiemian.com/article/6536783.html