Pengelola dana pensiun terbesar di Taiwan, Biro Dana Tenaga Kerja (Bureau of Labor Funds/BLF), telah menugaskan cabang-cabang pengelola dana dari HSBC [HSBC:US] dan Morgan Stanley [MS:US] untuk ikut serta dalam mengelola dana pensiun pertama di Asia yang menggunakan tolok ukur indeks iklim yang selaras dengan Perjanjian Paris, seperti yang diberitakan oleh Reuters pada tanggal 24 Juni. Manajer investasi lainnya, yaitu Legal & General Investment Management, Schroder Investment Management, dan Wellington Management, juga menerima mandat dari BLF untuk mengelola dana pensiun senilai USD2,3 miliar. Masing-masing dari kelima manajer investasi tersebut akan bertanggung jawab atas aset senilai USD460 juta. Para manajer dana diharapkan untuk menjalani tinjauan triwulanan dan tahunan oleh para konsultan untuk memastikan bahwa investasi dialokasikan untuk memerangi risiko iklim, menurut Liu Liju, wakil direktur jenderal BLF.

BLF melihat investasi terkait iklim sebagai andalan alokasi aset di masa depan. Di antara NTD5500 miliar (USD199 miliar) dana kelolaan BLF, investasi yang terkait dengan masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) mencapai NTD472 miliar (USD17,3 miliar) atau 8,71 triliun rupiah dari total dana kelolaan BLF. Sebagai perbandingan, dana pensiun terbesar di dunia, Dana Investasi Pensiun Pemerintah Jepang (GPIF), telah mengalokasikan JPY10,9 triliun (USD80 miliar) ke tujuh indeks ESG yang melacak saham domestik dan internasional pada akhir tahun fiskal 2020, yang merupakan sekitar 11,51 triliun JPY dari alokasi ekuitas JPY95 triliun (USD698,1 miliar) atau 5,51 triliun JPY dari total AUM JPY199,3 triliun (USD1464,6 miliar).

Sumber:

https://www.reuters.com/business/taiwan-pension-fund-awards-23-bln-esg-mandate-hsbc-morgan-stanley-3-others-2022-06-24/

https://www.chinatimes.com/cn/realtimenews/20211224003350-263301?chdtv

https://www.pionline.com/pension-funds/gpif-allocates-62-billion-new-esg-japan-equity-index