Pemerintah Thailand sedang mempertimbangkan insentif pajak untuk perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, seperti yang dilaporkan oleh Bangkok Post pada tanggal 30 Mei. Menurut Jinanggoon Rojananan, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional Thailand, insentif pajak diperlukan untuk mendorong sektor swasta Thailand mengurangi emisi karbon dan memenuhi tujuan negara untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 dan mencapai emisi gas rumah kaca (GRK) nol pada tahun 2065. Wakil Sekretaris Jenderal juga menyarankan agar pemerintah memfasilitasi promosi investasi di bidang teknologi tinggi dan pembelian kredit karbon untuk mengurangi emisi.

Menurut investigasi yang dilakukan oleh Federasi Industri Thailand (FTI) pada tahun 2021, 70% dari 45 kelompok industri Thailand telah menyetujui rencana iklim jangka panjang negara tersebut. Selain itu, sekitar 10.000 perusahaan telah mendaftar ke Program Pengurangan Emisi Sukarela Thailand (T-VER), sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh Organisasi Manajemen Gas Rumah Kaca Thailand (TGO) pada tahun 2013. Pada tahun 2020, inisiatif ini telah mendaftarkan 191 proyek yang diharapkan dapat mengurangi 5,28 juta ton emisi CO2 per tahun. Di sisi lain, program T-VER mendorong organisasi publik dan swasta untuk bertanggung jawab atas jejak karbon mereka dengan membeli kredit karbon. Insentif pajak yang tertunda bagi mereka yang proaktif dalam pengurangan emisi dapat menarik lebih banyak peserta ke program T-VER dan membantu Thailand membangun pasar perdagangan karbon. Pada tahun 2021, 45 negara telah meluncurkan pasar karbon, sementara lebih dari 65 negara sedang mempertimbangkan untuk mengimplementasikannya.

Sumber:

https://www.bangkokpost.com/business/2317930/state-mulls-incentives-to-drive-green-push

https://www.iea.org/articles/putting-a-price-on-carbon-an-efficient-way-for-thailand-to-meet-its-bold-emission-target