Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah menyatakan ambisinya agar Inggris menjadi pusat global untuk regulasi kecerdasan buatan (AI), seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 11 Juni. Dalam sebuah pidato, Sunak menekankan keinginannya untuk menjadikan Inggris sebagai rumah intelektual dan geografis bagi regulasi keamanan AI global. Dia bertujuan untuk memposisikan Inggris sebagai pemimpin dalam regulasi AI dan berniat untuk membentuk pengawas global yang berbasis di London. Sunak juga menekankan perlunya tindakan cepat untuk memastikan Inggris mempertahankan posisinya sebagai salah satu ibu kota teknologi dunia.

Sebelum meluncurkan visi untuk pengawasan AI global ini, Sunak mengumumkan bahwa Inggris akan menjadi tuan rumah KTT global pertama tentang regulasi AI pada musim gugur ini. Dalam pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden pada tanggal 8 Juni, Sunak memastikan keterlibatan AS dalam pertemuan yang diselenggarakan di Inggris tersebut. Sunak menyoroti bahwa Inggris berada di posisi yang tepat untuk memimpin pembentukan pedoman untuk teknologi yang sedang berkembang ini dan mengusulkan pertemuan tersebut sebagai kesempatan untuk mendiskusikan regulasi yang terkoordinasi secara internasional untuk mengurangi risiko. Selain itu, para pejabat dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7) mengadakan pertemuan pertama mereka pada tanggal 30 Mei untuk mengeksplorasi cara-cara mempromosikan AI. Para peserta mengakui pentingnya untuk segera mengidentifikasi manfaat dan risiko AI generatif, termasuk teknologi seperti ChatGPT. Mereka juga berencana untuk melanjutkan diskusi tentang cara melindungi hak cipta dan memerangi penyebaran informasi palsu.

AsamYa:

https://www.ft.com/content/3929908e-0f6a-4223-9c1c-5cd68d82a828

https://www.bloomberg.com/news/articles/2023-06-11/sunak-keeps-up-push-to-make-uk-a-leader-in-ai-regulation

https://www.reuters.com/technology/uk-must-seize-opportunities-ai-remain-tech-capital-pm-sunak-2023-06-11/

https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/20230531_26/