Yi Gang, gubernur PBoC, menyatakan pada sebuah diskusi meja bundar bahwa bank sentral saat ini berencana untuk memasukkan faktor-faktor perubahan iklim ke dalam kerangka kebijakannya, seperti yang dilaporkan oleh Caixin pada tanggal 21 Maret. Secara khusus, PBoC sedang mencari kemungkinan untuk menjalankan tes stres iklim untuk lembaga-lembaga keuangan. Sementara itu, PBoC juga bermaksud untuk memperkenalkan suku bunga preferensial dan fasilitas pinjaman ulang khusus untuk perusahaan-perusahaan untuk mendorong tujuan pengurangan karbon, dan meningkatkan pangsa obligasi hijau dan mengontrol investasi dalam aset-aset intensif karbon dalam manajemen cadangan devisanya.

Menurut Yi Gang, langkah-langkah ini menjelaskan bagaimana PBoC berencana untuk melaksanakan tugas utamanya untuk membangun insentif kebijakan dan mekanisme pengendalian untuk pengembangan keuangan hijau Tiongkok selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (FYP). Tugas-tugas utama lainnya termasuk meningkatkan sistem standar keuangan hijau, memperkuat persyaratan pengungkapan informasi hijau untuk lembaga keuangan, mempromosikan pengembangan produk keuangan hijau dan sistem pasar, serta memperdalam kolaborasi internasional. Pada akhir tahun ini, negara ini bertujuan untuk menyelesaikan taksonomi keuangan hijau bersama dengan Uni Eropa (UE), untuk membantu menstandarisasi bisnis keuangan hijau Tiongkok.

Saat ini, pada dasarnya Cina telah membentuk sistem insentif dan pembatasan untuk keuangan hijau baik di tingkat pusat maupun daerah. Di tingkat pusat, negara ini telah membentuk dana pembangunan hijau nasional pada bulan Juli 2020, dengan dana sebesar RMB88,5 miliar pada tahap pertama. Selain itu, PBoC telah mengizinkan pembiayaan hipotek dan agunan untuk ekuitas hijau dan telah memulai penilaian bisnis kredit hijau untuk bank-bank domestik setiap tiga bulan mulai tahun ini. Langkah-langkah lokal sebagian besar berkisar pada diskon bunga, insentif dan subsidi hijau, dan jaminan pemerintah. Seperti yang diperkirakan oleh Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup (MEE), negara ini membutuhkan sekitar RMB 3 triliun hingga RMB 4 triliun dalam investasi hijau setiap tahunnya antara tahun 2015 dan 2020, dan jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya potensi yang muncul di sektor keuangan hijau.

Seperti yang ditunjukkan oleh Ma Jun, penasihat utama PBoC, sebagian besar lembaga keuangan di Tiongkok belum memahami risiko-risiko yang terkait dengan perubahan iklim dan secara umum tidak memiliki visi ke depan atau mekanisme pencegahan risiko untuk risiko-risiko perubahan iklim. Hal ini berpotensi menghambat negara ini untuk mewujudkan janjinya untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. Seperti yang disarankan oleh Nikkei Asian Review, bank-bank dan perusahaan asuransi Tiongkok harus mempertimbangkan untuk meningkatkan investasi hijau mereka dan menghentikan ketergantungan pada proyek-proyek tradisional yang berpolutan tinggi, atau mereka akan kehilangan modal utama mereka dalam 15 hingga 20 tahun ke depan.

Sumber:

https://finance.caixin.com/2021-03-21/101678202.html

http://finance.eastmoney.com/a/202102131810558735.html

https://www.chinadaily.com.cn/a/202012/12/WS5fd46962a31024ad0ba9b72e.html

https://asia.nikkei.com/Spotlight/Caixin/The-green-finance-challenge-facing-China-s-banks

https://weekly.caixin.com/2021-02-26/101667412.html