JX Nippon Mining & Metals (JX), sebuah unit dari perusahaan perminyakan Jepang ENEOS [5020:JP], akan menginvestasikan jutaan dolar untuk menggunakan peralatan pemulihan litium di anak perusahaannya, JX Metals Circular Solutions, seperti yang dilaporkan oleh Nikkei Asia pada tanggal 14 April. JX berencana untuk mengekstrak lithium dengan kemurnian tinggi dari baterai bekas dan menyediakan sampel yang dihasilkan dari prosedur pemulihan pada awal tahun fiskal 22, yang berakhir pada 31 Maret 2023. Lebih lanjut, perusahaan Jepang tersebut dapat meningkatkan bisnis pemulihan lithium pada tahun fiskal 2323 atau setelahnya.

JX meluncurkan bisnis pemulihan di tengah lonjakan harga bahan baku untuk baterai kendaraan listrik (EV), seperti nikel dan litium, sepanjang tahun ini. Badan Energi Internasional memprediksi bahwa dunia akan memiliki 145 juta unit kendaraan listrik pada tahun 2030, dari sekitar 10 juta unit saat ini. Selain itu, permintaan global untuk lithium diperkirakan akan mencapai 2,1 juta ton pada tahun 2030, enam kali lipat dari level tahun 2020 menurut Komisi Tembaga Chili. Untuk memerangi kekurangan logam langka dan mengurangi jejak karbon baterai, Uni Eropa telah menyusun aturan baru yang akan menuntut baterai mobil untuk memiliki setidaknya 12% kobalt daur ulang, 4% litium daur ulang, dan 4% nikel daur ulang pada tahun 2030, dengan proporsi yang diperlukan semakin meningkat pada tahun 2035. Selain JX, dua perusahaan Jepang lainnya, yaitu Sumitomo Metal Mining [5713:JP] dan produsen bahan kimia Kanto Denka Kogyo [4047:JP], juga bekerja sama untuk memulai bisnis pada musim panas ini untuk mengekstrak lithium dari baterai mobil bekas.

Sumber:

https://asia.nikkei.com/Business/Materials/JX-Nippon-Mining-to-dig-for-lithium-in-old-batteries

https://www.europarl.europa.eu/news/en/headlines/economy/20220228STO24218/new-eu-rules-for-more-sustainable-and-ethical-batteries

https://www.greencarreports.com/news/1135251_raw-material-price-surge-ev-battery-affordability-gains-on-hold-until-2024