Korea Fair Trade Commission (KFTC), regulator antimonopoli Korea Selatan, akan menjatuhkan denda sebesar KRW20,2 milyar (USD16,9 juta) kepada Mercedes-Benz [DAI:GR] dan anak perusahaan lokalnya atas pemalsuan data emisi gas buang kendaraan penumpang diesel, seperti yang diberitakan oleh Reuters pada tanggal 7 Februari. Untuk memanipulasi data emisi selama pengujian sertifikasi, produsen mobil Jerman ini menyisipkan perangkat lunak yang melanggar hukum pada 15 kendaraannya. Mercedes mengiklankan secara tidak benar bahwa emisi mobilnya dari Agustus 2013 hingga Desember 2016 telah memenuhi standar emisi Euro 6 Uni Eropa, menurut KFTC.

Pada tahun 2020, otoritas lingkungan Korea Selatan mencabut sertifikasi Mercedes untuk 37.154 mobil diesel dan menjatuhkan denda sebesar KRW77,8 miliar (USD65 juta) karena produsen mobil tersebut memalsukan data emisi untuk mobil yang dijual di Korea Selatan antara tahun 2012 dan 2018. Khususnya, menurut Asosiasi Importir dan Distributor Mobil Korea, Korea Selatan mengimpor 276.146 kendaraan penumpang pada tahun 2021, naik 0,5% YoY, dan Mercedes menempati posisi teratas di negara tersebut dalam hal impor kendaraan selama dua tahun berturut-turut, dengan menjual 76.152 unit. Selain itu, untuk insiden manipulasi emisi yang serupa, KFTC telah menjatuhkan denda kepada Volkswagen [VOW: GR], Nissan Motor [7201: JP], Stellantis [STLA: FP], dan produsen mobil lainnya. Selain denda dari Korea Selatan, Mercedes juga menerima denda sebesar EUR870 juta (USD994 juta) karena melebihi standar polusi diesel dari Jerman pada tahun 2019. Perusahaan setuju untuk membayar USD1,5 miliar pada tahun 2020 untuk emisi yang berlebihan dari mobil dieselnya.

Sumber:

https://www.reuters.com/business/autos-transportation/skorea-fines-mercedes-169-mln-over-emission-rules-breach-2022-02-07/

https://cn.yna.co.kr/view/ACK20220105003900881

https://auto.ifeng.com/xinwen/20190822/1322238.shtml