Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Korea Selatan akan menyusun rencana spektrum frekuensi pada akhir tahun ini untuk mendukung industri baru seperti kendaraan listrik (EV), robotika, dan mobilitas udara perkotaan, seperti yang dilaporkan oleh Korea Herald pada tanggal 9 Agustus. Korea Selatan secara ketat mengatur frekuensi komunikasi di negaranya, tetapi hal ini menimbulkan tantangan bagi pengembangan teknologi inovatif yang membutuhkan penggunaan frekuensi tersebut oleh sektor swasta. Sebagai contoh, Hyundai Motor Group [005380:KS] memperkirakan komersialisasi sistem pengisian daya nirkabelnya akan sulit di bawah peraturan sebelumnya. Pemerintah Korea Selatan telah memberikan otorisasi kepada Hyundai untuk menguji teknologi pengisian daya nirkabel hingga Januari 2024. Perusahaan ini sekarang sedang menguji sistem pengisian daya mobil listrik nirkabel pada frekuensi 85kHz. Raksasa teknologi Korea lainnya termasuk Samsung Electronics [005930:KS] dan Hanwha Systems [272210:KS] juga telah menyampaikan perlunya perubahan dalam pembatasan frekuensi saat ini selama pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian Sains dan TIK Korea Selatan pada bulan Juli.

Pemerintah Korea Selatan saat ini sedang mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik, yang bertujuan untuk meningkatkan proporsi mobil ramah lingkungan di seluruh armada kendaraan menjadi 30% pada tahun 2030 dari 3% saat ini. Hyundai juga akan meningkatkan investasi dalam penelitian EV, perluasan lini produksi EV, pengembangan infrastruktur EV, dan kegiatan terkait lainnya, dan berjanji untuk menginvestasikan KRW21 triliun (USD16,54 miliar) pada tahun 2030 untuk mengembangkan bisnis EV di Korea Selatan.

Sumber:

https://www.koreaherald.com/view.php?ud=20220809000791&np=1&mp=1

https://finance.sina.com.cn/world/gjcj/2021-04-16/doc-ikmyaawa9917018.shtml

https://auto.cctv.com/2022/05/19/ARTIfGVrhWKuxbBk92gCnZ61220519.shtml

https://cn.yna.co.kr/view/ACK20220731000300881