Perusahaan dagang Jepang Sumitomo Corp [9053:JP] membayangkan produksi massal biodiesel di Jepang menggunakan limbah kayu dan tebu, seperti yang dilaporkan oleh Nikkei Asia pada tanggal 9 Januari. Sumitomo akan berkolaborasi dengan Universitas Tokyo dan Solariant Capital, sebuah perusahaan energi terbarukan AS, untuk membuka pabrik demonstrasi di pulau selatan Tanegashima pada tahun 2025. Secara khusus, fasilitas tersebut akan mengumpulkan kayu yang bersumber dari penjarangan pohon dan ampas tebu dari pabrik Tanegashima yang dimiliki oleh Shinko Sugar, anak perusahaan Sumitomo. Bahan baku alami ini kemudian akan dicampur dengan bahan bakar minyak untuk menghasilkan biodiesel. Setelah pengujian selesai, perusahaan berencana untuk meningkatkan produksi secara bertahap dari tahun fiskal 2027, dengan target akhir mencapai produksi tahunan sebesar 1 juta ton.

Rencana produksi biodiesel skala besar Sumitomo muncul di tengah upaya Jepang baru-baru ini untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan diesel, seperti truk dan bus. Saat ini, pemerintah Jepang hanya merekomendasikan biodiesel 5% dalam campuran bahan bakar, karena bahan bakar biodiesel yang diproduksi dari minyak goreng bekas memiliki viskositas tinggi yang dapat merusak mesin dan komponen kendaraan lainnya. Sumitomo berupaya mengatasi masalah tersebut dengan menambahkan serpihan kayu dan ampas tebu, yang diyakini akan mengurangi viskositas dan memungkinkan campuran biodiesel hingga 30%. Perusahaan berencana untuk membeli limbah dari operasi penjarangan pohon dalam negeri, yang diperkirakan mencapai 77 juta ton per tahun. Perusahaan riset Mordor Intelligence menggarisbawahi potensi pertumbuhan yang signifikan dalam permintaan biodiesel, mengantisipasi pasar biodiesel global tumbuh 40% antara tahun 2024 dan 2029 hingga mencapai USD50,2 miliar.

Skekuatan:

https://asia.nikkei.com/Business/Energy/Sumitomo-eyes-biodiesel-mass-production-in-Japan-for-decarbonization