United Airlines telah mengumumkan usaha patungan dengan LanzaTech, produsen bahan bakar berkelanjutan, untuk mengembangkan bahan bakar penerbangan rendah karbon menggunakan etanol, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 31 Januari. Kedua perusahaan akan bermitra untuk mengubah emisi karbon industri menjadi etanol, yang kemudian dapat dicampur ke dalam bahan bakar jet konvensional. Tujuannya adalah untuk menciptakan sumber bahan bakar yang berkelanjutan dan dapat ditingkatkan untuk penerbangan komersial dan mengurangi jejak karbon industri. Usaha patungan ini, yang merupakan yang pertama dari jenisnya, akan berkantor pusat di Amerika Serikat dan bertujuan untuk memproduksi setidaknya 100 juta galon bahan bakar berkelanjutan per tahun. Bahan bakar tersebut akan diproduksi di fasilitas penangkapan dan pemanfaatan karbon LanzaTech, dengan galon pertama diharapkan akan dikirimkan pada tahun 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen United Airlines untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50% pada tahun 2050. Maskapai ini juga telah menetapkan sasaran untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, yang mencakup penggunaan bahan bakar berkelanjutan, elektrifikasi armada, dan kompensasi karbon. Industri penerbangan telah berada di bawah tekanan yang semakin meningkat untuk mengurangi jejak karbonnya dan menemukan sumber bahan bakar alternatif. Usaha patungan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan, yang dipandang sebagai bagian penting dari solusi untuk mengurangi dampak lingkungan industri.

https://www.reuters.com/business/aerospace-defense/united-airlines-announces-jv-develop-sustainable-fuel-using-ethanol-2023-01-31/ dalam 250 kata

https://www.bbc.com/news/science-environment-63165607