Pengadilan setempat di Chili menangguhkan kontrak penambangan litium senilai USD61 juta antara Chili dan perusahaan kendaraan listrik (EV) dan baterai Tiongkok BYD [1211:HK] karena masalah lingkungan dan pembangunan ekonomi, sebagaimana dilaporkan oleh Caixin pada tanggal 16 Januari. Penangguhan tersebut dilakukan pada tanggal 14 Januari, hanya dua hari setelah cabang BYD di Chili memenangkan tender untuk mengekstraksi 80.000 ton litium per tahun selama periode 20 tahun dengan harga USD61 juta. Pengadilan Banding Copiapó menerima gugatan yang diajukan oleh pemerintah daerah Atacama serta masyarakat adat dari wilayah tersebut terhadap tender penambangan tersebut dan menuntut menteri pertambangan untuk menyerahkan laporan terkait dalam waktu sepuluh hari.

Sementara Kementerian Pertambangan Chili belum mengungkapkan lokasi penambangan tawaran tersebut, Atacama memiliki dataran garam utama negara itu, yang mengandung sekitar sepertiga sumber daya litium dunia. Tawaran tersebut mendapat tentangan karena pemerintahan Presiden terpilih Chili Gabriel Boric menilai kembali pendiriannya tentang sumber daya alam dan menyusun konstitusi baru dengan langkah-langkah untuk meredakan krisis iklim dan ekologi. Sebelumnya, Boric juga mengungkap tujuan untuk mendirikan perusahaan pertambangan litium milik negara Chili yang pertama. Di tengah maraknya industri kendaraan listrik di seluruh dunia, harga litium karbonat, bahan utama baterai listrik, telah mencapai USD41.060 per ton pada Januari 2022, lebih dari lima kali lipat lebih tinggi dari Januari lalu.

Sumber:

https://www.caixin.com/2022-01-16/101830877.html

https://www.france24.com/en/live-news/20220114-chile-court-freezes-multi-million-dollar-lithium-deal

https://www.nytimes.com/2021/12/28/climate/chile-constitution-climate-change.htmlhttps://asia.nikkei.com/Spotlight/Market-Spotlight/Battery-costs-rise-as-lithium-demand-outstrips-supply