Rio Tinto [RIO:LN] mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik hidrogen di Gladstone, Queensland bekerja sama dengan Sumitomo Corporation [8053:JP] dari Jepang, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 11 Juli. Tujuan dari upaya ini adalah untuk mengurangi emisi karbon di kilang alumina Yarwun, yang merupakan salah satu operasi Rio Tinto yang paling intensif menghasilkan karbon. Dengan menerapkan teknologi uji coba ini, perusahaan tambang ini bertujuan untuk mengatasi emisi yang dihasilkan oleh sektor ini, yang berkontribusi hingga 3% dari total emisi Australia. Badan Energi Terbarukan Australia akan mendukung program ini dengan kontribusi pendanaan sebesar AUD32,1 juta (USD21,48 juta) dari AUD111,1 juta (USD74,58 juta) yang dibutuhkan untuk menguji coba pemurnian alumina rendah karbon.

Pabrik hidrogen ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap jejak lingkungan Yarwun, mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 3.000 metrik ton per tahun dan juga memproduksi sekitar 6.000 metrik ton alumina per tahun. Proyek ini akan melibatkan pembangunan elektroliser berkapasitas 2,5 megawatt di lokasi, yang akan memasok hidrogen ke kilang Yarwun. Jika berhasil, inisiatif ini berpotensi menjadi model untuk adopsi teknologi secara global. Sumitomo akan bertanggung jawab untuk memiliki dan mengoperasikan elektroliser tersebut, serta menyediakan hidrogen untuk Rio Tinto. Dengan kapasitas produksi hidrogen tahunan yang melebihi 250 metrik ton, elektroliser ini akan berkontribusi pada eksplorasi Rio Tinto untuk menggunakan hidrogen dalam kalsinasi, sebuah proses bersuhu tinggi yang terlibat dalam produksi alumina.

Sumber:

https://www.reuters.com/markets/commodities/rio-tinto-japans-sumitomo-build-hydrogen-plant-queensland-2023-07-11/ https://www.sumitomocorp.com/en/africa/news/release/2023/group/16870#:~:text=Sumitomo%20Corporation%20and%20Rio%20Tinto,(FEED)%20in%20March%202022.