Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA) telah memperbarui pedomannya tentang aturan periklanan terkait lingkungan dalam upaya memerangi greenwashing, seperti yang dilaporkan oleh ESG Today pada tanggal 26 Juni. Pedoman yang telah diperbarui, berjudul "Klaim tentang inisiatif yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan," memberikan prinsip-prinsip yang lebih jelas bagi pengiklan untuk diikuti ketika membuat klaim lingkungan. Menurut pedoman baru ini, klaim lingkungan yang berkaitan dengan produk tertentu harus menjelaskan bahwa produk tersebut tidak mewakili keseluruhan bisnis, dan klaim lingkungan yang absolut harus didukung oleh bukti-bukti yang substansial. Selain itu, pedoman yang telah diperbarui ini memperingatkan agar tidak menggunakan bahasa lampau untuk merujuk pada dampak negatif terhadap lingkungan, karena hal ini dapat menyesatkan dan menunjukkan bahwa bisnis telah menyelesaikan dampak negatifnya.

Persyaratan yang diperbarui untuk klaim ramah lingkungan didasarkan pada keputusan ASA baru-baru ini dan prinsip-prinsip dari panduan Otoritas Persaingan dan Pasar (Competition and Markets Authority/CMA) tentang membuat klaim lingkungan pada barang dan jasa. Awal bulan ini, ASA melarang iklan dari Shell [SHEL:LN], Repsol [REP:SM], dan Petronas [6033:MK] karena menyesatkan publik tentang manfaat iklim dan lingkungan dari produk mereka. ASA menemukan bahwa iklan Shell, misalnya, secara menyesatkan menghilangkan fakta bahwa sebagian besar operasinya masih melibatkan investasi minyak dan gas.

Sumber:

https://www.esgtoday.com/uk-regulator-targets-green-claims-that-dont-include-context-on-companies-broader-impact/

https://www.asa.org.uk/news/update-to-cap-and-bcap-guidance-on-misleading-environmental-claims.html

https://www.ft.com/content/fec9e504-7006-495a-964a-ba2ded4df5ad

https://news.sky.com/story/misleading-shell-adverts-about-low-carbon-products-banned-12897524