Platform video pendek asal Tiongkok, Kuaishou Technology [1024:HK], akan melantai di Bursa Efek Hong Kong pada tanggal 5 Februari. Penawaran umum perdana (IPO) yang diharapkan akan mengumpulkan dana sebanyak USD5 miliar dan menjadikan Kuaishou sebagai platform video pendek pertama yang go public. Dari prospektusnya, saat ini pemegang saham Kuaishou meliputi Tencent [0700:HK], Sequoia Capital, Baidu [BIDU:US], Temasek, Boyu Capital, dan 5Y Capital (yang sebelumnya bernama Morningside Venture Capital). Di antara mereka, Tencent adalah pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 21,567%, dan modal ventura Cina 5Y Capital adalah investor pertama Kuaishou, dengan kepemilikan 16,657%. Co-founder Kuaishou, Su Hua dan Cheng Yixiao masing-masing memiliki saham sebesar 12,65% dan 10,02%. Baidu juga memiliki sekitar 3,78% saham Kuaishou.

Kuaishou dimulai dari alat pembuat GIF dan ditampilkan untuk streaming langsungnya

Pada tahun 2011, Cheng Yixiao mengembangkan sendiri program pertama yang disebut GIF Kuaishou bagi orang-orang untuk membuat gambar berformat GIF dan membagikannya di platform media sosial. Dengan perkembangan smartphone dan internet, GIF Kuaishou beralih ke klip video berdurasi tujuh detik. Kemudian, mantan insinyur Google, Su Hua, direkrut oleh tim, yang membangun algoritme untuk menganalisis perilaku pengguna dan mulai mendorong konten yang disesuaikan kepada pengguna. Pada tahun 2016, Kuaishou memperkenalkan siaran langsung, di mana pembawa acara menghibur pemirsa secara real time dan mendapatkan uang dengan menerima hadiah virtual dari pemirsa. Dari penjualan hadiah virtual, Kuaishou mengambil potongan 45% sebagai komisi platform.

(Sumber: Sinolink Securities)

Saat ini, Kuaishou memiliki tiga segmen pendapatan: video pendek dan streaming langsung, layanan pemasaran online, dan layanan lainnya. Saat ini, lebih dari 262 juta orang Tiongkok membuka aplikasi Kuaishou rata-rata sepuluh kali setiap hari. Rata-rata pengguna aktif hariannya (DAU) menghabiskan lebih dari 85 menit di platform ini setiap harinya. Pada 1H20, bisnis livestreaming menyumbang 68,51 RMB dari total pendapatannya, turun dari 95,31 RMB pada tahun 2017, sementara layanan pemasaran online menyumbang 28,31 RMB, naik dari 4,71 RMB pada tahun 2017. Saat ini, bisnis livestreaming memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan. Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran dari para investor bahwa pendapatan perusahaan terlalu bergantung pada layanan livestreaming, yang pada dasarnya dikontribusikan oleh segelintir influencer selebriti. Untuk langkah selanjutnya di tahun 2021, Kuaishou bertujuan untuk mencapai target keuangannya dengan mengalihkan dari bisnis yang berorientasi pada livestreaming ke bisnis yang berorientasi pada iklan, menurut Sinolink Securities [600109:CH].

Kuaishou menghadapi persaingan ketat dalam industri video pendek di Tiongkok

Peningkatan perangkat independen per bulan dalam industri video pendek di negara ini telah turun dari 312% pada tahun 2017 menjadi 18,4% pada tahun 2019, yang menyiratkan adanya penurunan yang signifikan dalam pertumbuhan pengguna dan ketatnya persaingan di sektor ini. Saingan terbesar Kuaishou, ByteDance's Douyin (dikenal sebagai TikTok di luar Tiongkok) diluncurkan pada September 2016 dan memiliki algoritme yang sama sekali berbeda dari Kuaishou. Menurut Tiger Brokers [TIGR: US], Kuaishou berorientasi pada keterlibatan sosial, berdasarkan algoritme terdesentralisasi, sedangkan Douyin berorientasi pada media, terkenal dengan algoritme rekomendasi terpusatnya yang kuat. Sejak tahun 2018, pengguna aktif bulanan (MAU) Douyin telah melampaui Kuaishou. Pada Desember 2020, rata-rata DAU Kuaishou adalah 263 juta, sedangkan Douyin memiliki hampir tiga kali lipatnya, yaitu 600 juta. Selain itu, Douyin juga menghasilkan tiga kali lipat pendapatan iklan per jam pengguna dari Kuaishou.

(Sumber: Financial Times)

Selain Douyin, pemain baru juga masuk ke pasar. Misalnya, Tencent, pemegang saham terbesar Kuaishou, mempromosikan dua aplikasi video pendeknya. Selain itu, pada Januari 2020, Tencent juga meluncurkan platform video pendek yang terintegrasi dengan aplikasi chatting WeChat, yang telah memiliki 280 juta pengguna.

Tantangan lebih lanjut yang menonjol untuk keberlanjutan bisnis Kuaishou

Seiring dengan booming bisnisnya, ada banyak postingan yang vulgar, kasar, berdarah, pornografi, dan berbahaya pada tahap awal bisnis video Kuaishou. Pada tahun 2018, Cyberspace Administration of China (CAC) memerintahkan Kuaishou untuk menindak konten-kontennya yang berbahaya dan vulgar. Selain konten, produk palsu yang terdaftar di Kuaishou juga menjadi perhatian publik. Pada bulan Desember 2020, Administrasi Kota Guangzhou untuk Regulasi Pasar mendenda USD138.000 kepada influencer selebriti Kuaishou, Simba, yang menjual produk sarang burung palsu di ruang siaran langsungnya di Kuaishou.

Regulator Cina meningkatkan pengawasan terhadap industri video pendek. Pada November 2020, National Radio and Television Administration (NRTA) merilis aturan livestreaming baru yang melarang remaja memberi hadiah, membatasi jumlah hadiah virtual yang bisa dibeli oleh satu pengguna, dan juga mengharuskan pengguna untuk mendaftar dengan nama asli mereka. Hal ini mengharuskan Kuaishou untuk memperkuat kemampuan manajemen risikonya dan menghindari kemungkinan runtuh.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kinerja ESG Kuaishou setelah pencatatan saham, silakan berlangganan buletin kami.

Referensi

https://www.caixinglobal.com/2021-01-19/kuishou-ipo-could-be-only-weeks-away-101652665.html

https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-02-01/kuaishou-is-said-to-trade-at-twice-ipo-price-in-gray-market-kkmek1x7

https://www.ft.com/content/2b7a8bec-7f01-45b8-ac9f-1fe3f1cbd1f4

https://www.thepaper.cn/newsDetail_forward_10994930

https://finance.ifeng.com/c/83VBd36qAXR

https://new.qq.com/rain/a/20201217a0coim00

https://www.btimesonline.com/articles/144150/20201224/regulators-slap-fines-kuaishou-sales-star-amid-attempts-rein-live.htm