Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) dan Biro Pos Negara (SPB) China baru-baru ini mulai menerapkan sistem sertifikasi kemasan ramah lingkungan untuk industri pengiriman ekspres di China, untuk mengurangi pengemasan yang berlebihan dan memperluas penggunaan bahan kemasan ramah lingkungan di negara tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Sina pada tanggal 24 November. Sejauh ini, kedua departemen tersebut telah menerbitkan standar ramah lingkungan untuk sepuluh produk yang paling banyak digunakan dalam kemasan ekspres, termasuk kotak parsel dan selotip. Selain itu, standar tersebut mencakup aturan penggunaan bahan, kontrol kandungan logam berat, desain kemasan, dan banyak lagi.

Pada tahun 2019, industri pengiriman ekspres China menangani total 63,52 miliar paket, melonjak 25,31 triliun YoY, menempati peringkat pertama secara global selama enam tahun berturut-turut. Namun, industri ini juga menghasilkan lebih dari 9 juta ton kertas bekas dan lebih dari 1,8 juta ton sampah plastik setiap tahun, dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat.

Januari lalu, NDRC dan Kementerian Ekologi dan Lingkungan (MEE) Tiongkok mengumumkan rencana untuk melarang penggunaan kemasan plastik yang tidak dapat terurai, selotip plastik, dan tas anyaman plastik sekali pakai di gerai pengiriman ekspres di seluruh Tiongkok. Pemerintah pusat bertujuan untuk sepenuhnya menerapkan larangan tersebut di kota-kota dan provinsi utama Tiongkok seperti Shanghai, Beijing dan Zhejiang pada akhir 2022, dan memperluas larangan tersebut secara nasional pada tahun 2025. Sementara itu, pada bulan Agustus, delapan departemen di Tiongkok, termasuk SAMR, NDRC, SPB, dan Kementerian Perdagangan (MOFCOM), juga mengeluarkan pemberitahuan, memperkenalkan peraturan daur ulang wajib dan menetapkan pedoman pengemasan ramah lingkungan yang terstandardisasi untuk industri pengiriman ekspres di negara tersebut sebelum tahun 2022.

Sejauh ini, China Post dan SF Express [002352:CH] masing-masing telah memasang fasilitas daur ulang limbah kemasan di lebih dari 11.000 dan 18.000 titik pengiriman, sementara Suning Logistics, YTO Express [600233:CH] dan STO Express [002468:CH] juga telah mulai memperkenalkan sistem daur ulang untuk paket kilat mereka, berdasarkan laporan CSR atau ESG mereka. Pada bulan Mei, Cainiao Smart Logistics Network [BABA: US] yang didukung oleh Alibaba mengumumkan rencana untuk menambahkan 50.000 kotak daur ulang tambahan di stasiun layanan pada akhir tahun, untuk menggunakan kembali lebih dari 100 juta paket pengiriman per tahun. Selain itu, JD Logistics telah menetapkan tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50% sebelum tahun 2030, pada tahun 2019, melalui langkah-langkah seperti memperkenalkan pengiriman bertenaga kendaraan energi baru, menggunakan kemasan ramah lingkungan, dan banyak lagi.

Referensi:

https://finance.sina.com.cn/roll/2020-11-24/doc-iiznctke2996851.shtml

http://www.gov.cn/shuju/2020-10/23/content_5553659.htm

https://www.cnbeta.com/articles/tech/1013159.htm

https://www.ndrc.gov.cn/xxgk/zcfb/tz/202001/t20200119_1219275.html

https://www.asiatimesfinancial.com/china-goes-to-war-on-excessive-courier-packaging-waste

https://www.infzm.com/contents/196435

https://www.alizila.com/how-cainiao-plans-to-digitize-chinas-logistics-industry/

https://www.sohu.com/a/432194193_310397