Pada tanggal 1 Maret, Bursa Efek Shanghai menerbitkan dokumen resmi berjudul Program Aksi Netralitas dan Aksi Karbon selama "Rencana Lima Tahun ke-14" (Program Aksi). Untuk menyelaraskan dengan Tujuan Dekarbonisasi "30-60" Tiongkok, Program Aksi mengusulkan enam inisiatif utama sebagai panduan implementasi untuk membangun pasar modal rendah karbon Tiongkok:

• Inisiatif 1: Mengoptimalkan layanan pembiayaan ekuitas, meningkatkan pengungkapan lingkungan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar, dan mempromosikan pengembangan perusahaan rendah karbon;
• Inisiatif 2: Meningkatkan penerbitan obligasi hijau, memperbaiki sistem obligasi hijau, dan meningkatkan kualitas produk investasi hijau;
• Inisiatif 3: Memperbaiki sistem indeks hijau, mendorong pengembangan produk investasi hijau, dan memperdalam kesadaran akan LST;
• Inisiatif 4: Meningkatkan keterlibatan dengan organisasi-organisasi internasional dalam hal keuangan hijau;
• Inisiatif 5: Memperkuat dan mempromosikan penelitian keuangan hijau serta memberikan panduan dan edukasi untuk investasi hijau;
• Inisiatif 6: Membangun sistem penghitungan penggunaan energi dan emisi karbon, mengoptimalkan fasilitas hemat energi, dan menciptakan budaya rendah karbon di tempat kerja.

Latar Belakang Program Aksi

Tiongkok telah berjanji untuk mencapai puncak emisi karbonnya sebelum tahun 2030 dan mencapai emisi nol-nol pada tahun 2060, sebuah ambisi nasional yang dikenal sebagai Tujuan "30-60". Negara ini berada di bawah tekanan besar untuk mencapai tujuan tersebut karena emisinya harus menurun dari puncaknya menjadi nol dalam waktu tidak lebih dari 30 tahun. Ini adalah target yang ambisius mengingat banyak negara yang berusaha untuk mencapai netralitas karbon lebih dari 40 tahun setelah emisi mereka mencapai puncaknya.

Rencana Lima Tahun ke-14 (FYP) Tiongkok, rencana pembangunan nasional menyeluruh untuk periode 2021-25, memberikan peluang nyata bagi Tiongkok untuk mempercepat transisi ramah lingkungannya demi mencapai target puncak karbon. Diperkirakan bahwa jika Cina memenuhi target puncak karbonnya pada akhir periode FYP ke-14 sekitar 10 gigaton, maka Cina akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk membangun sistem ekonomi yang sepenuhnya rendah karbon serta sistem energi yang aman dan efisien pada tahun 2060.

Implikasi dari Program Aksi

1. Lingkungan Pembiayaan yang Lebih Baik untuk Entitas Rendah Karbon

Menurut laporan CITIC Securities, Kweichow Moutai Co Ltd [600519: CH] masih menduduki peringkat keempat sebagai dana terkait ESG terbesar, tetapi entitas ini tidak memberikan kontribusi terhadap transisi keberlanjutan. Untuk mengatasi masalah seperti ini, Inisiatif 1 menyerukan untuk mengembangkan pasar yang lebih ramah lingkungan dengan memeriksa entitas yang terdaftar dan yang belum terdaftar. Bursa saham berjanji untuk menerapkan persyaratan yang lebih ketat untuk perusahaan-perusahaan yang intensif energi atau melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan tersebut. Sedangkan untuk perusahaan ramah lingkungan atau rendah karbon yang memenuhi syarat, bursa akan memberikan dukungan finansial untuk pencatatan mereka, seperti menurunkan biaya pencatatan. Selain itu, dengan mengikuti strategi nasional, bursa akan menawarkan lebih banyak manfaat bagi perusahaan dengan teknologi inti dalam dekarbonisasi jika mereka mencari pencatatan di Science and Technology Innovation Board (STAR)

2. Menormalkan Pengungkapan Informasi terkait LST dan Iklim

CITIC Securities melaporkan bahwa selama tahun 2020, hanya 41% entitas yang terdaftar di Papan Utama Bursa Efek Shanghai yang menerbitkan laporan CSR mandiri. Sebagai tanggapan, Inisiatif 1 menyoroti normalisasi pelaporan LST dan peningkatan kualitas dan komparabilitas data LST. Inisiatif ini mendorong perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Shanghai untuk mengungkapkan hasil pengurangan karbon dan informasi terkait iklim lainnya dalam laporan triwulanan dan/atau laporan tahunan. Bursa saham juga akan membantu perusahaan-perusahaan yang terdaftar secara aktif beradaptasi dengan persyaratan pembangunan hijau dan rendah karbon, dan memasukkan ESG sebagai bagian penting dari manajemen hubungan investor dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan.

Tren bursa saham Tiongkok yang memperkenalkan pengungkapan ESG ke dalam persyaratan pelaporan mereka dapat ditelusuri kembali ke beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2006, Bursa Efek Shenzhen memperkenalkan pedoman pengungkapan LST, meskipun tidak menyebutkan secara spesifik cakupan pengungkapannya. Bursa Efek Shanghai mewajibkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa tersebut untuk mengungkapkan data terkait lingkungan dalam laporan CSR mereka pada tahun 2008, dengan persyaratan yang lebih ketat dari CSRC kepada semua badan usaha milik negara (BUMN) untuk mempublikasikan laporan CSR tahunan sejak tahun 2012. Selain itu, pada bulan Januari 2022, Bursa Efek Shanghai mengumumkan bahwa semua perusahaan Science and Technology Innovation Board (STAR) harus mengungkapkan informasi LST dalam laporan tahunan mulai tahun 2022. Pada bulan Februari 2022, Masyarakat Reformasi dan Pengembangan Perusahaan China merilis konsultasi tentang Pedoman Pengungkapan LST Perusahaan, sebuah dokumen yang mengusulkan kerangka kerja LST yang seragam untuk semua perusahaan China.

3. Meningkatkan penerbitan obligasi hijau dan instrumen hijau lainnya

Sekuritas hijau umumnya mengacu pada sekuritas yang mendukung proyek industri hijau, termasuk obligasi hijau, indeks hijau, dan dana hijau. Inisiatif 2 dan 3 menekankan pengembangan instrumen keuangan hijau di Bursa Efek Shanghai dan juga seluruh pasar Tiongkok. Bursa Efek Shanghai menyediakan empat jenis produk keuangan hijau: Obligasi Hijau, ABS Hijau, ETF Hijau, dan Indeks Hijau, dengan total dana kelolaan (AUM) sebesar CNY 305,1 miliar (USD48,29 miliar). Di antara produk-produk ini, obligasi hijau adalah produk utama di pasar, dengan lebih dari CNY290,3 miliar (USD45,95 miliar) AUM. Namun, indeks hijau dan ETF hijau masih minoritas, dengan total hanya 92 produk. Di Tiongkok, hingga akhir Januari 2022, 112 dari 933 produk terkait LST dapat diklasifikasikan sebagai reksa dana bertema keberlanjutan.

4. Bekerja sama dengan para pemimpin internasional dalam pengungkapan LST dan meningkatkan kerja sama lintas batas

Singapura dan Hong Kong adalah dua pemain terkemuka dalam persyaratan pengungkapan ESG di pasar Asia Pasifik. Singapore Exchange (SGX) memperkenalkan pelaporan keberlanjutan dengan basis 'comply-or-explain' pada peraturan pencatatan sahamnya pada bulan Juni 2016. SGX kemudian mengumumkan bahwa mulai tahun 2022, semua perusahaan yang terdaftar di SGX harus mempublikasikan laporan iklim yang disiapkan dengan basis comply-or-explain juga. Adapun di Hong Kong, Bursa Efek Hong Kong (Hong Kong Stock Exchange/HKEX) menerbitkan Kode Praktik Tata Kelola Perusahaan pada awal tahun 2005, kemudian menerbitkan pedoman baru tentang pengungkapan wajib pelaporan ESG pada bulan Desember 2019.

Program Aksi ini juga menunjukkan ambisi Bursa Efek Shanghai untuk sejalan dengan para pemimpin ESG di seluruh dunia. Pada bulan Juni 2017, Bursa Efek Shanghai dan Bursa Efek Luksemburg (LGX) bersama-sama meluncurkan Indeks Obligasi Hijau. Dengan menampilkan informasi tentang obligasi hijau domestik Tiongkok, LGX menjembatani kesenjangan informasi antara emiten Tiongkok dan investor internasional. Obligasi hijau yang terdaftar di Bursa Efek Shanghai dapat diperdagangkan melalui saluran-saluran yang ada. Selain itu, pada akhir tahun 2017, Bursa Efek Shanghai secara resmi bergabung dengan inisiatif Bursa Efek Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menjadi bursa efek pertama di negara ini yang bergabung dengan inisiatif tersebut.

Sumber:

http://www.sse.com.cn/services/greensecurities/home/

https://finance.sina.com.cn/money/bond/2022-03-01/doc-imcwipih6025997.shtml

http://english.sse.com.cn/markets/greensecurities/

https://finance.eastmoney.com/a/202203012292870483.html

https://www.bizchinalaw.com/archives/39895https://mp.weixin.qq.com/s/-1aQjOLJeljn_QNKTaKtkg

https://mp.weixin.qq.com/s/Gnn1PGsw-hmeozoiNV72LA